Bos X sekaligus miliarder Elon Musk mampir ke bekas kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz, Polandia. Langkah itu diambil setelah Musk dituduh membiarkan pesan-pesan antisemitisme beredar di X.
Elon datang ke Auschwitz-Birkenau pada Senin (22/1/2024). Dia mengunjungi kamp pemusnahan massal paling terkenal yang didirikan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II sebelum menghadiri konferensi tentang antisemitisme yang diselenggarakan oleh Asosisasi Yahudi Eropa di Krakow, Polandia. Konferensi tersebut diselenggarakan Asosiasi Yahudi Eropa menjelang Hari Peringatan Holocaust Internasional pada 27 Januari mendatang.
Melansir AP, Rabu (24/1), kunjungan Elon itu seolah meredam tuduhan mengizinkan pesan antisemit di platform X. Saat itu, ia dikecam oleh banyak orang. Dia kemudian mengaku naif mengenal soal antisemitisme. Dia bilang dikelilingi oleh kerabat Yahudi dan tidak banyak berhadapan langsung dengan antisemitisme dalam kehidupannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam lingkaran yang saya tempati, saya melihat hampir tidak ada antisemitisme," kata Elon pada konferensi di sebuah diskusi dengan penyiar konservatif Ben Shapiro dari Daily Wire.
"Dan, Anda tahu, ada lelucon lama yang mengatakan 'Saya punya teman Yahudi yang satu ini'. Tidak, saya memiliki dua pertiga teman saya adalah orang Yahudi. Saya memiliki dua kali lebih banyak teman Yahudi daripada teman non-Yahudi. Saya seperti orang Yahudi karena pergaulan, saya secara aspirasi adalah orang Yahudi," dia menambahkan.
Jawaban Elon itu pun memicu protes. Salah satunya dari Gedung Putih pada bulan November 2023. Itu ketika dia merespons seorang pengguna yang menuduh orang Yahudi membenci orang kulit putih dan menyatakan ketidakpeduliannya terhadap antisemitisme di X.
"Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya," balas Elon Musk terhadap cuitan tersebut.
Dia kemudian meminta maaf atas komentar tersebut, menyebutnya sebagai postingan 'terbodoh' yang pernah dilakukan.
Imbasnya, beberapa merk besar seperti Disney dan IBM berhenti beriklan di X tahun lalu. Selain itu, kelompok advokasi liberal Media Matters menyebut iklan mereka muncul bersama dengan konten pro-Nazi dan unggahan nasionalis kulit putih.
Menanggapi tuntutan berbagai pihak, Elon membela platform-nya. Ia menyebut X sebagai tempat untuk kebebasan berbicara dan pertukaran ide.
"Tujuan utama dari platform X adalah untuk menjadi sumber kebenaran terbaik di dunia," katanya.
"Mengejar kebenaran tanpa henti adalah tujuan dari X dan mengizinkan orang untuk mengatakan apa yang ingin mereka katakan, meskipun itu kontroversial, asalkan tidak melanggar hukum," tambahnya.
Musk mengunjungi situs Auschwitz-Birkenau bersama putranya yang berusia 3 tahun dan beberapa orang lainnya, termasuk Shapiro dan pendiri dan kepala Asosiasi Yahudi Eropa, Rabbi Menachem Margolin.
Situs yang terletak di dekat kota Oswiecim di Polandia selatan ini dipagari dengan kawat berduri. Masih dapat dilihat pula barak-barak kayu untuk para tahanan dan reruntuhan kamar gas bertahan sebagai bukti kejahatan Nazi. Ada juga sebuah monumen untuk para korban di mana upacara peringatan diadakan setiap tahun.
"Lebih menyentuh hati Anda ketika Anda melihatnya secara langsung," ujarnya.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025