Kebun binatang Inggris dibuat heboh setelah beberapa beo berucap kata kotor. Kini, beo itu direhabilitasi.
Burung beo memang dikenal sebagai hewan yang pintar dalam menirukan suara. Berbagai suara seperti perkataan manusia, hingga bunyi-bunyian elektronik pun bisa ditirukan. Alhasil, bukan tidak mungkin kata-kata kotor pun dapat ditirukan oleh beo, seperti misal yang terjadi di Taman Margasatwa Lincolnshire di Inggris timur.
Melansir CNN, Jumat (26/1/2024), kebun binatang ini mendapatkan lima burung beo abu-abu Afrika bermulut kotor pada tahun 2020. Burung tersebut mesti diisolasi dari kawanannya untuk memperbaiki bahasa mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, baru-baru ini tim kebun binatang ini menerapkan pendekatan baru yang lebih berisiko. Mereka menggabungkan tiga burung yang baru disumbangkan dan suka mengumpat yang memiliki nama Eric, Captain, dan Sheila. Mereka digabungkan dengan lima burung yang asli ke dalam kawanan.
"Ketika kami datang untuk memindahkan mereka, bahasa yang keluar dari kotak pembawa mereka sangat fenomenal, sangat buruk. Bukan kata-kata umpatan biasa, tapi umpatan yang tepat," kata kepala eksekutif taman nasional, Steve Nichols.
"Kami telah menempatkan delapan burung beo yang sangat ofensif dan suka mengumpat dengan 92 burung beo yang tidak suka mengumpat," katanya.
Jika strategi baru tersebut berhasil, delapan burung beo suka mengumpat tersebut dapat mempelajari suara-suara yang menyenangkan seperti gelombang mikro atau suara kendaraan yang berbelok, seperti yang disukai burung beo lain dalam kawanannya.
Tetapi, digabungkannya delapan beo yang kerap mengumpat ini bisa berisiko juga terhadap 92 beo yang santun.
"itu akan berubah menjadi kandang burung dewasa," ujarnya.
Namun, lima burung sebelumnya yang sempat diisolasi sudah lebih dulu digabungkan ke dalam kawanan, dan sebagian besar disebut berhasil. Walau begitu, terkadang para beo itu terkadang masih mengumpat dan tertawa setelahnya, meniru reaksi manusia terhadap bahasa kotor mereka.
"Enam di antaranya bersuara seperti pria, dua di antaranya bersuara seperti wanita, dan ketika mereka semua mengumpat, suaranya terdengar sangat buruk," kata Nichols.
Karena umpatan tersebut terkadang sulit dihindarkan, kebun binatang ini memasang penanda besar yang memperingatkan akan umpatan burung beo. Walau begitu, Nichols mengklaim bahwa mereka belum menerima satu pun keluhan.
"Kami mendengar lebih banyak pelanggan yang mengumpat burung beo daripada burung beo yang mengumpat pelanggan," kata Nichols.
Adapun burung beo abu-abu Afrika adalah beo yang suka bersosial. Mereka bisa membentuk kelompok hingga seribu ekor untuk bertengger di malam hari di alam liar. Mereka berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai panggilan.
Para peneliti percaya bahwa kecerdasan mereka hampir tak tertandingi di dunia satwa, sebanding dengan kera, paus, dan lumba-lumba.
Nichols menjelaskan, sumpah serapah sangat mudah ditiru oleh beo ini. Itu karena kata-kata ini hampir selalu diucapkan dengan nada dan konteks yang sama, tanpa kata-kata lain di sekitarnya.
"Ketika Anda menyuruh seseorang untuk pergi, Anda biasanya mengatakan hal yang sama setiap saat," katanya.
Untuk saat ini, taman nasional berharap mereka akan mempelajari suara kawanannya, dan memperbaiki cara bicara mereka.
"Saya baru saja meninggalkan mereka di atas sana dan ada banyak suara, yang sangat bagus... dari gerbang yang berdecit, hingga pintu yang dibanting, orang tertawa dan telepon genggam," kata Nichols.
"Saya berharap itu adalah bagian dari masa penyesuaian diri, tapi saya rasa mereka tidak akan pernah kehilangan umpatan karena begitu ada yang mengumpat, mereka akan mengumpat juga," ujar dia.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan