Spesimen jantan terbesar dari laba-laba paling berbisa di dunia telah ditemukan di Australia. Ia adalah laba-laba jaring corong Sydney dan ditemukan di wilayah Central Coast, Australia.
Menyitir BBC, Jumat (26/1/2024), ia awalnya diserahkan ke rumah sakit setempat. Namun sejak saat itu ia telah menemukan rumah baru di Taman Reptil Australia.
Taring laba-laba ini akan diperah racunnya dan digunakan untuk membuat obat penawar racun. Gunanya untuk menyelamatkan nyawa siapa pun yang tidak beruntung terkena gigitannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Australian Reptile Park memulai program anti-bisa laba-laba corong jaring pada tahun 1981, tidak ada kematian yang tercatat akibat gigitan laba-laba ini.
Diberi nama Hercules, laba-laba ini mungkin terdengar terlalu besar meski hanya 7,9 cm dari kaki ke kaki. Tapi jika dibandingkan dengan yang lainnya, dia sangat besar.
Laba-laba ini biasanya memiliki panjang antara 1-5cm. Laba-laba sejenis yang betina umumnya lebih besar dari jantan, tetapi tidak mematikan.
Laba-laba jaring corong terbesar yang disumbangkan ke Australian Reptile Park adalah seekor betina, berukuran 8cm dari kaki ke kaki. Ukurannya sebanding dengan tarantula dan diberi nama "Megaspider".
"Kami sudah terbiasa mendapatkan laba-laba corong yang cukup besar yang disumbangkan ke taman. Namun mendapatkan jantan sebesar ini seperti mendapatkan jackpot," ujar Emma Teni, penjaga laba-laba di Taman Reptil Australia.
Bagaimana Anda memerah racun laba-laba?
Penjaga laba-laba di taman Australia membutuhkan tangan yang sangat mantap dan fokus yang sangat tinggi untuk memerah racun laba-laba corong-jaring.
Para penjaga mendorong laba-laba untuk mengangkat badannya dalam posisi bertahan dan kemudian dengan lembut menghisap racun dari ujung taring laba-laba.
"Laba-laba corong-laba betina memang berbisa, namun laba-laba jantan terbukti lebih mematikan," kata Emma.
"Memiliki laba-laba corong jantan sebesar ini dalam koleksi kami, bisa yang dikeluarkannya bisa sangat besar, terbukti sangat berharga untuk program penangkal racun di taman nasional," imbuh dia.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan