Pakai Tanda 'Do Not Disturb' Selama 72 Jam, Kamar Turis Digerebek Polisi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pakai Tanda 'Do Not Disturb' Selama 72 Jam, Kamar Turis Digerebek Polisi

bonauli - detikTravel
Minggu, 28 Jan 2024 05:15 WIB
Tanda do not disturb di kamar hotel
Tanda 'Do Not Disturb' di kamar hotel (Getty Images/iStockphoto/SimoneN)
Jakarta -

Seorang turis sedang staycation di hotel. Ia menggantungkan tanda 'Do Not Disturb' di gagang pintu, tapi kamar malah digerebek polisi.

Kisah ini dialami oleh seorang jurnalis yang bernama Sophie Vershbow. Saat itu ia sedang liburan ke Las Vegas bersama ayahnya.

Dilansir dari Lad Bible pada Minggu (28/1), ia memutuskan untuk menggantungkan tanda 'Do Not Disturb'. Alasannya, ia merasa petugas tidak perlu membersihkan kamarnya setiap hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua berjalan lancar, Sophie dan ayahnya kemudian menikmati liburan mereka. Saat tiba di hotel, mereka langsung istirahat tanpa mencabut tanda 'Do Not Disturb'.

Setelah lewat 3 hari, sebuah masalah muncul. Tiba-tiba saja petugas polisi datang ke kamarnya saat mereka sedang santai sore.

ADVERTISEMENT

Ternyata, kedatangan polisi ini berkaitan dengan tanda 'Do Not Disturb' yang digantungnya.

"Jadi rupanya di Las Vegas, jika Anda meninggalkan tanda 'Do Not Disturb' di pintu hotel selama lebih dari 72 jam, mereka (pihak hotel-red) akan mengirim petugas polisi untuk memastikan Anda masih hidup," cerita Sophie dalam platform X.

Selidik punya selidik, pemeriksaan ini ternyata berlaku secara menyeluruh di Las Vegas.

Biasanya karyawan hotel melakukan beberapa ketukan pintu sebagai pemeriksaan. Mereka hanya memastikan bahwa tamu baik-baik saja.

Tak selalu petugas hotel, kadang yang datang adalah polisi, seperti yang dialami oleh Sophie.

Pakar perjalanan di Upon Arriving mengatakan bahwa hal ini biasanya terjadi jika ada situasi mendesak atau meliputi tindakan yang melanggar hukum.

"Misalnya, jika hotel mencurigai adanya kerusakan properti, aktivitas ilegal atau keadaan darurat kesehatan, ada kemungkinan besar mereka akan memasuki kamar atau menghubungi petugas keamanan untuk menanganinya," katanya.




(bnl/bnl)

Hide Ads