Florence yang cantik sedang menghadapi tantangan besar, yaitu pariwisata massal. Seorang sejarawan bilang, kota itu bagai pelacur.
Dilansir dari CNN pada Rabu (31/1/2024), Cecilie Hollberg adalah sejarawan yang memberikan penilaian itu. Ia merupakan direktur Galleria dell'Accademia sejak 2015.
"Ketika sebuah kota menjadi pelacur, sulit bagi kota itu untuk menjadi perawan lagi," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hollberg berkata bahwa saat ini Florence telah berubah. Tak ada lagi toko-toko biasa, hanya barang-barang khusus wisatawan yang membawa gadget dan toko oleh-oleh.
Komentar Hollberg mendapat kecaman dari politisi dan warga. Ia diminta untuk meminta maaf oleh Wali Kota Florence Dario Nardella.
"Pariwisata adalah sumber daya, harus dikelola tapi tidak ada satu masalah pun yang tidak diperjuangkan oleh pemerintahan, mulai dari perlindungan pusat bersejarah dan peraturan UNESCO hingga perlindungan produk khas, penghentian kegiatan tertentu dan terakhir dengan aturan yang menghentikan persewaan jangka pendek," kata Nardella.
Wakil Wali Kota Florence Alessia Bettini menyebut bahwa komentar itu sebagai pelanggaran paling serius yang pernah didengarnya.
"Menurutnya orang Florentine adalah anak-anak pelacur dan turis adalah klien pelacur? Hollberg menyinggung sejarah Florence, tempat ia bekerja dan pekerjaan ribuan orang Florentine," katanya.
Hollberg pun menarik kembali pernyataannya. Ia mengatakan bahwa ia mencintai Florence dan tidak bermaksud menyinggung kota itu atau penduduknya.
"Maaf saya menggunakan kata-kata yang salah. Yang ingin saya katakan adalah Florence harus menjadi saksi pariwisata yang lebih sadar, bukan tabrak lari. Dengan akademi, misalnya, kami telah mencoba meningkatkan setiap bagian yang luar biasa darinya," kata Hollberg.
Florence adalah salah satu daya tarik Italia. Kota ini memiliki Situs Warisan Dunia UNESCO seperti museum, gereja, bangunan bersejarah dan karya seni.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol