Optimis, RI Target 14,3 Juta Turis dan Cuan Rp 236 Triliun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Optimis, RI Target 14,3 Juta Turis dan Cuan Rp 236 Triliun

Samuel Gading - detikTravel
Rabu, 31 Jan 2024 15:38 WIB
Ilustrasi turis asing di Bali
Ilustrasi turis (Kemenparekraf)
Jakarta -

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) punya target 14,3 juta kunjungan turis di tahun 2024. GIPI optimis RI bakal cuan.

Dengan target tersebut, RI bisa mendapatkan devisa sebanyak US$ 15 Miliar atau Rp 236,9 triliun (kurs Rp 15.797).

"Bisa, saya yakin bisa (mencapai target tersebut). Kalau di target Kemenparekraf US$ 15 miliar, ya, menurut saya masuk akal karena rata-rata per-orang (wisman), kan, dihitung US$ 1.200 spending per-kali kunjungan," kata Ketua GIPI, Hariyadi Sukamdani, di The Langham Jakarta, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Hariyadi melihat optimisme itu harus dibuktikan dengan sejumlah hal. Salah satunya, ketersediaan sarana transportasi ke destinasi wisata. Ia mencontohkan akses kunjungan ke Pangandaran, Jawa Barat.

Di Pangandaran, ia menilai akses transportasi seharusnya bisa disediakan agar wisman yang datang lewat Jakarta lebih mudah mengunjungi wilayah itu.

ADVERTISEMENT

"Pangandaran itu kalau dari Jakarta ke sana kan 7-8 jam sehingga untuk cover dari market Jakarta itu masih sedikit. Dia cover-nya lebih banyak dari daerah sekitar sana Bandung" jelasnya.

Jika aksesibilitas sudah dibenahi, Hariyadi pun yakin jumlah wisatawan asing ke Pangandaran bisa meningkat lebih banyak.

Di sisi lain, ia mengatakan sejumlah penerbangan internasional masih belum dibuka. Untuk 2024, Hariyadi pun berharap agar jumlah penerbangan internasional ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Hal ini mengingat pada 2019, jumlah data wisman yang datang ke Indonesia (inbound) lebih banyak daripada wisatawan Indonesia yang pergi ke luar negeri (outbound).

"Nah ini juga harapan kita di tahun 2024 ini penerbangan untuk internasional-nya juga ditingkatkan. Melihat datanya 2019 inbound-nya 16,1 juta outbound-nya dan outbound-nya 11,6" imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia bisa mencontoh Turki yang membuka akses luas bagi wisatawan asing. Pasalnya, mayoritas wisman mempunyai budget alias dana lebih banyak untuk berkeliling Indonesia dibanding wisatawan lokal.

"Orang yang ingin melakukan perjalanan (keliling) Indonesia itu sebetulnya banyak cuman masih ada keterbatasan karena harga tiketnya mahal. Nah jadi, yang kita harapkan sarana (transportasi), terutama untuk (wisatawan) yang mancanegara ini dibuka lebih banyak," pungkasnya.

***

Baca berita selengkapnya di sini.




(bnl/bnl)

Hide Ads