Malaysia menggelar operasi Imigrasi gabungan. Hasilnya, tujuh pengemis asing berhasil diamankan. Dua di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
Operasi gabungan yang dilakukan Departemen Imigrasi Johor, Departemen Kesejahteraan Sosial Johor Baru, dan Departemen Agama Islam Johor di pasar malam Gelang Patah, berhasil menjaring tujuh pengemis berkebangsaan asing.
Dari tujuh orang pengemis itu, tiga di antaranya merupakan warga negara Kamboja penyandang disabilitas. Dua pengemis lainnya warga negara Thailand, sedangkan dua pengemis merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada petugas, ketujuh warga negara asing (WNA) itu berdalih meminta-minta sumbangan untuk pendanaan sekolah agama.
"Pengemis asing itu ditangkap karena memanfaatkan sumbangan untuk pendanaan sekolah agama yang sebenarnya tidak ada," kata Direktur Departemen Imigrasi Johor, Baharuddin Tahir, seperti dikutip dari Malaymail, Jumat (2/2/2024).
Para pengemis itu diklaim memanfaatkan kondisi disabilitas mereka untuk mendapatkan simpati masyarakat Malaysia.
"Ada di antara mereka yang berpenghasilan 300 Ringgit per hari (setara Rp998 ribu) dan 10.000 Ringgit (setara Rp 33 juta) per bulan," kata Baharuddin dalam keterangannya.
Petugas menggelar penggerebekan menyusul keluhan dari warga setempat tentang kehadiran para pengemis asing di pasar malam Gelang Patah.
Pada pukul 18.30 waktu Malaysia, petugas gabungan pun melakukan operasi Imigrasi dan berhasil mengamankan para warga Thailand dan Kamboja.
Sementara itu, dua WNI baru ditangkap setelah petugas memeriksa sebuah kios yang beroperasi di pasar. Saat ditangkap, kedua WNI itu tidak bisa menunjukkan dokumen resmi mereka untuk tinggal di Malaysia, demikian dilaporkan New Straits Times.
-----
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan