Pelaku wisata di Pangandaran menjerit gara-gara sepinya wisatawan pada hari biasa. Kondisi ini dikeluhkan pihak hotel hingga pengusaha tour dan travel.
Salah satu yang mengeluhkan sepinya wisatawan yang liburan ke Pangandaran saat hari biasa adalah General Manager (GM) The Arnawa Hotel, Aby Kuswanto. Menurut Aby, mengatakan kunjungan di Pangandaran saat weekday masih sepi.
"Okupansi hotel saat weekdays dan weekend memang cukup jauh. Dilihat dari data Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) kunjungan weekdays okupansi hotel di Pangandaran hanya 20%, dan weekend 90%," kata Aby Kuswanto, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, sepinya wisatawan ke Pangandaran ada berbagai faktor, salah satunya kurangnya event dan kepentingan wisatawan untuk berlibur saat weekdays.
"Kan orang ke Pangandaran itu ada dua kepentingan. Untuk berlibur ataupun melakukan kunjungan kerja (kunker). Nah sementara untuk liburan study tour belum begitu masif," katanya.
Sementara itu, saat ini study tour masih ramai ke Jakarta, Jogja dan Bandung, karena ada agenda pembelajaran sehingga ada alasan berlibur sambil belajar. Selain itu, Aby mengatakan Pangandaran membutuhkan kalender of event untuk memicu wisatawan masuk.
"Artinya event yang diselenggarakan weekdays bisa memicu wisatawan masuk," ucapnya.
Untuk mengelola itu semua, Aby mendorong agar Pemda segera menindaklanjuti pembentukan Badan Promosi Daerah (BPD).
"BPD ini nantinya yang mengelola destinasi manajemen. Karena kelemahan kita itu memang di promosi dan manajemen destinasi," katanya.
Senada dengan Aby, Ketua DPC Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Pangandaran, Adrianus Eko Saputro mengatakan kelemahan destinasi di sini (Pangandaran) memang ramai kalau weekend.
"Jadi banyak pelaku wisata yang dapat uang dari weekend, hasilnya dinikmati ketika weekdays. Tentu tidak seimbang," kata Ardianus.
Ia mengatakan kalau mau weekday ramai, harus ada daya tarik, karena weekday itu kan identik dengan rapat atau kegiatan kerja.
"Jadi bisa juga daya tarik wisata untuk pelajar gitu. Karena sepinya bukan di Pantai Pangandaran saja, tapi di beberapa objek wisata lainnya," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Pangandaran, Shenna Rizkantya mengatakan kunjungan wisatawan ke Pangandaran di weekday ini yang dirasakan kurang begitu ramai.
"Saya pikir penyebabnya cukup jelas, karena weekday ini merupakan hari kerja dan hari sekolah. Walaupun sebenarnya, masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan solusi dalam persoalan ini, yaitu dengan promosi dan inovasi," katanya.
Mengingat potensi pariwisata di Pangandaran, kata Shenna, ini cukup luar biasa apabila bisa dioptimalkan dengan baik.
"Terkait solusi, kita bisa melakukan beberapa cara untuk mengoptimalkan kunjungan wisatawan di weekday. bisa dengan memulai penawaran segmen MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) kepada korporat, dan instansi, optimalisasi penyelenggaraan Event dan membuat penawaran harga yang lebih kompetitif, seperti diskon atau program bundling," tutupnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol