Seekor merpati dicurigai sebagai mata-mata untuk China. Ia sempat ditahan selama delapan bulan oleh India.
Menyitir CNN, Senin (5/2/2024), kini ia telah dibebaskan oleh para pejabat India. Pelepasannya setelah dintervensi organisasi hak-hak binatang PETA.
"Setelah mengetahui bahwa seekor merpati ditahan di Rumah Sakit Hewan Bai Sakarbai Dinshaw Petit (BSDPHA) di Parel sebagai barang bukti selama delapan bulan, PETA India mengambil tindakan untuk mengamankan kebebasan burung tersebut dari penangkaran," kata PETA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cobaan hewan ini dimulai pada bulan Mei tahun lalu, ketika burung ini ditangkap di dekat sebuah pelabuhan di Mumbai. Ada sebuah pesan yang tertulis di sayap merpati tersebut dengan kata-kata yang tampaknya berasal dari Bahasa Mandarin, tambah PETA.
"Hal ini menimbulkan kecurigaan sebagai mata-mata dan menyebabkan polisi menangkap burung tersebut, yang kemudian dikirim ke BSDPHA Mumbai untuk menjalani pemeriksaan medis sebagai bagian dari investigasi," imbuh mereka.
Polisi Mumbai belum bersuara terkait aksi ini. Seekor merpati lainnya dilaporkan ditahan pada tahun 2016 setelah pihak berwenang menemukan sebuah catatan yang mengancam Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Dalam kasus terbaru, PETA menghubungi polisi di Mumbai agar tanpa penundaan lebih lanjut untuk memberikan izin resmi bagi rumah sakit untuk melepaskan merpati tersebut.
"Burung tersebut dilepasliarkan kemarin di halaman rumah sakit oleh Kolonel (Purn) Dr B. B. Kulkarni, Kepala Pengawas Medis BSDPHA," kata PETA.
Laporan media India sebelumnya mengatakan bahwa burung tersebut telah dipindahkan ke Bombay Society for the Prevention of Cruelty to Animals, yang dokternya membebaskannya pada hari Selasa. CNN juga telah menghubungi SPCA Bombay untuk memberikan komentar.
Meskipun kasus merpati ini telah menjadi berita utama di seluruh dunia, hewan mata-mata yang ditangkap dan dieksploitasi oleh militer bukanlah hal yang baru.
Pada 2019, seekor paus beluga putih, yang kemudian dijuluki Hvaldimir, menjadi terkenal di dunia internasional setelah terlihat mengenakan sabuk pengaman yang dibuat khusus dengan dudukan untuk kamera.
Itu yang membuat para ahli berpendapat bahwa paus itu mungkin telah dilatih oleh militer Rusia.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?