Gara-gara keasyikan nge-vlog bikin konten, seorang pria dari Siak tewas tersapu Ombak Bono alias Ombak 'Tujuh Hantu'.
Pria bernama Suprapto (29) itu dilaporkan tewas tersapu ombak Bono di sungai Kampar, Pelalawan, Riau. Kabar itu dibenarkan oleh Kasat Polairud Polres Pelalawan, AKP Ade Santoso.
Ade mengatakan, korban awalnya ke lokasi untuk gotong royong bareng teman-temannya. Namun, ia kemudian mengajak temannya melihat Ombak Bono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban awalnya gotong royong bersama teman-temannya, lalu ke lokasi mau buat video konten. Yang jelas saat kejadian itu mereka sedang buat video," kata AKP Ade Santoso, Minggu (11/2/2024).
Korban kemudian bermain di pantai tepi Sungai Kampar menunggu Ombak Bono datang. Selanjutnya sekitar pukul 11.00 WIB, ketika Ombak Bono datang, korban bersama dengan warga lainnya berlarian ke darat.
Namun karena terlambat, korban dan satu temannya bernama Makmur akhirnya ikut tersapu Ombak Bono. Beruntung Makmur berhasil selamat, meskipun hanyut sejauh lebih dari 3 KM.
Polisi yang menerima laporan melakukan pencarian warga Siak tersebut bersama warga sekitar. Esok harinya korban pun ditemukan tewas dengan jarak 7 KM dari lokasi hilangnya tersapu ombak.
"Sedangkan korban Suprapto hilang akibat terseret gelombang atau Ombak Bono di lokasi. Kemarin Sabtu sekitar Pukul 11.30 WIB korban ditemukan meninggal dunia 7 KM dari lokasi hilang," kata Ade.
Tentang Ombak Bono
Ombak Bono adalah fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang. Ombak Bono juga dikenal sebagai seven ghost atau ombak tujuh hantu.
Ombak Bono terbentuk dari air pasang surut di Sungai Kampar yang membentang hingga sejauh 50 kilometer. Setiap tahunnya, ombak ini diburu oleh para peselancar dari berbagai belahan dunia.
-------
Artikel ini telah naik di detikSumut.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit