Prabowo-Gibran Unggul, Sektor Parekraf Disebut Siap Melesat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Prabowo-Gibran Unggul, Sektor Parekraf Disebut Siap Melesat

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 15 Feb 2024 10:18 WIB
Lautan manusia tampak membanjiri kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan Jakarta, Sabtu (10/2/2024). Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menyebut kampanye akbar bertajuk Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju ini akan di hadiri lebih dari setengah juta atau 500 ribu orang yang sebelumnya sudah mendaftar.
Foto: Kampanye Prabowo-Gibran di GBK (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Pasangan Prabowo dan Gibran saat ini masih unggul versi quick count. Pengamat pariwisata menilai, para pelaku sektor parekraf menyambut baik hal itu dan siap melesat.

Berdasarkan data quick count dari berbagai lembaga survei, serta real count dari KPU menunjukkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka perolehan suaranya saat ini unggul dengan persentase lebih dari 50%. Pilpres pun berpotensi selesai dalam satu putaran.

Pengamat Taufan Rahmadi menilai hasil ini akan disambut baik oleh para pelaku usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurut Taufan, pariwisata adalah raksasa tidur yang harus dibangunkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, ada 33,47 juta pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Tercatat juga ada 64,2 juta UMKM, 4.714 desa wisata, 10 destinasi pariwisata prioritas, dan juga 5 destinasi pariwisata super prioritas.

"Itu artinya, dengan mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif berarti mendukung ekonomi kerakyatan," kata Taufan kepada detikTravel, Kamis (15/2/2024).

ADVERTISEMENT

Taufan menyebut ada 8 tantangan untuk menuju Pariwisata Emas Indonesia 2045. Pertama, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Kedua, menuntaskan persoalan mahalnya transportasi udara menuju destinasi wisatadi Indonesia.

"Ketiga, keberpihakan pemerintah daerah terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif. Keempat, meningkatkan kualitas layanan destinasi wisata," ujarnya.

Lalu yang kelima, meningkatkan kualitas layanan destinasi wisata. Keenam, eningkatkan kualitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Ketujuh dan kedelapan itu, kebijakan bebas visa kunjungan dan Big Data pariwisata Indonesia," imbuhnya.

Untuk meningkatkan kunjungan wisman, lanjut Taufan, diperlukan promosi masif di negara-negara asal wisman. Selain itu, dibutuhkan juga memaksimalkan peran kedutaan dan menghadiri acara-acara pameran terkait pariwisata di dunia.

"Kongkritnya nanti bisa mendirikan Indonesia Tourism Agency di luar negeri dan meningkatkan anggaran promosi pariwisata," jelasnya.

Pengamat pariwisataTaufan Rahmadi Foto: (dok. Istimewa)

Terkait sektor transportasi, Taufan memaparkan, perlu dibuat kebijakan untuk menuntaskan persoalan mahalnya tiket pesawat. Salah satunya dengan memberikan insentif avtur untuk maskapai yang memiliki rute ke daerah wisata.

"Sementara untuk membuka rute baru ke daerah wisata, pemerintah bakal memberi subsidi berupa garansi 50% seat terbayar. Pemerintah juga bisa memberikan subsidi harga tiket pada periode tertentu," sambungnya.

Langkah lainnya yang bisa diambil pemerintah menurut Taufan adalah mengurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi penerbangan dalam negeri dari 11% menjadi 2%.

"Bisa juga mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan harga tiket pesawat sampai 60% di waktu tertentu. Serta menjadikan bandara di destinasi wisata super prioritas sebagai airport hub dengan beragam insentif yang diberikan kepada maskapai," pungkas Dewan Pakar TKN Bidang Parekraf ini.

Simak Video 'Real Count Sementara KPU, Prabowo-Gibran Unggul 55,97%':

[Gambas:Video 20detik]

(wsw/wsw)

Hide Ads