Kenalin Nih, Mobil Terbang dari Bandung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Singapura

Kenalin Nih, Mobil Terbang dari Bandung

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Jumat, 23 Feb 2024 16:35 WIB
Prototipe Vela Alpha dipamerkan di Singapura Airshow
Prototipe Vela Alpha dipamerkan di Singapura Airshow(Dadan Kuswaraharja/detikTravel)
Singapura -

Mobil terbang atau taksi terbang bakal jadi pemandangan biasa di masa depan. Bahkan dari Indonesia, ada juga buatan Bandung.

PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan Vela membuat prototipe mobil terbang. Prototipe itu kini tengah dipamerkan di Singapore Airshow.

Seperti dilaporkan wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja dari Singapura, Jumat (23/2/2024), prototipe mobil terbang yang disebut Vela Alpha itu sudah dilihat oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada hari pertama pameran Selasa 20 Februari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menhub menyambut baik pengembangan mobil terbang perkotaan Vela Alpha oleh PT DI yang bekerja sama dengan Vela.

Prototipe Vela Alpha dipamerkan di Singapura AirshowPrototipe Vela Alpha dipamerkan di Singapura Airshow Foto: (Dadan Kuswaraharja/detikTravel)

PT DI sedang mengajukan uji laik terbang kepada Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan untuk armada tersebut.

ADVERTISEMENT

"Semoga proses pengajuan uji laik terbang untuk Vela Alpha dapat berjalan dengan lancar," ujar Menhub.

Vela Alpha bentuknya mirip drone besar dengan satu pilot dan empat penumpang. Itu merupakan konfigurasi VIP, jika terbang menggunakan konfigurasi ekonomi bisa muat untuk 6 orang.

Mobil terbang ini punya 8 baling-baling untuk mengangkat ke atas, dan kemudian untuk menjelajah di udara menggunakan propeler di belakang.

Mobil terbang ini cocok jadi taksi udara yang beroperasi di kota besar. Mobil menggunakan tenaga elektrik dan tenaga hybrid. Jika dalam mode elektrik bisa untuk terbang sejauh 100 km. Jika menggunakan mode hybrid maka pesawat bisa digunakan untuk 500 km.

Selain mobil terbang Vela, PT Dirgantara Indonesia juga menampilkan N219.

"Saya mengapresiasi PT DI yang telah melanjutkan pengembangan pesawat N219 versi dasar menjadi versi amphibious pada awal tahun ini. Terlebih lagi, pesawat tersebut konten lokalnya sudah hampir 45 persen," ujar Menhub.

Menhub menambahkan, pesawat N219 pada prinsipnya dapat mendukung pembangunan konektivitas dan aksesibilitas di daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan). Pesawat ini mempunyai kemampuan short take off landing di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal.




(bnl/bnl)

Hide Ads