Unpad Berduka, 2 Mahasiswanya Tewas Disambar Petir Saat Kemping

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Unpad Berduka, 2 Mahasiswanya Tewas Disambar Petir Saat Kemping

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 28 Feb 2024 16:05 WIB
Ilustrasi petir
Foto: Ilustrasi petir (Getty Images/iStockphoto/Asa Schlobohm)
Bandung -

Universitas Padjajaran (Unpad) tengah berduka. Dua mahasiswanya tewas tersambar petir saat sedang kemping di Bumi Perkemahan Batu Kuda, Kabupaten Bandung.

Sebenarnya ada tiga mahasiswa Unpad yang tersambar petir saat kemping di Manglayang. Dari tiga korban, dua di antaranya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia diketahui bernama Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo. Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Unpad angkatan 2021 dan 2022. Pihak kampus pun membenarkan kabar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya kabarnya begitu. Jadi mereka sedang kemping di daerah Batu Kuda, kemping main aja, kemudian ya itu tadi malam kena petir. Tadi malam, Jumat malam," kata Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi saat dikonfirmasi.

Bangkit merupakan mahasiswa Unpad asal Padang, sementara Adimastya adalah mahasiswa asal Cibubur, Jakarta Timur. Kedua korban saat ini sudah dibawa oleh keluarga masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Bangkit itu dari Padang, tadi disolatkan di Masjid Raya Unpad di Jatinangor, kemudian diberangkatkan ke Padang. Untuk satunya (Adimastya) dari Cibubur, tadi pagi dijemput keluarganya," ujarnya.

Mewakili keluarga besar Unpad, Dandi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa itu. Dia pun menghimbau kepada mahasiswa untuk berhati-hati saat melakukan kegiatan di luar ruangan, karena cuaca ekstrim yang kerap terjadi.

"Ini benar-benar musibah, kita gak pernah tahu bisa kena petir seperti itu, benar-benar musibah. Tapi setidaknya tindakan preventif harus lebih diperhatikan, cuaca tidak menentu, dengan curah hujan tinggi, angin besar, jadi harus hati-hati," ucap Dandi.

Kronologi Kejadian

Wakil Dekan Sumberdaya dan Organisasi Fakultas Geologi Unpad Cipta Endyana menjelaskan kronologi kejadian korban tersambar petir saat sedang kemping.

"Menurut penuturan teman korban sekitar pukul 16.30 WIB mahasiswa kami berangkat menuju lokasi Batu Kuda dan sampai sekitar Pukul 17.00 WIB, sesampai di sana mereka istirahat terlebih dahulu sampai pukul 18.00 WIB, pada saat perjalanan menuju camp, cuaca tidak cerah, dan tidak juga mendung. Sesampai di tempat camp, langsung mendirikan camp, menyalakan api agar dapat menghangatkan badan, dan membuat makanan," kata Cipta.

Menurut penuturan teman korban, tidak lama kemudian hujan turun. Karena khawatir dengan keselamatan, Mitzel dan beberapa temannya mengambil keputusan untuk segera bergerak semua ke camp di bawah.

Saat akan melakukan pergerakan mengambil alat, langit terang dan petir menyambar hingga api unggun yang ada pada camp tersebut padam.

"Mitzel dan Bangkit sudah terbaring, sedangkan Adinda juga tiba-tiba menjerit karena katanya kakinya kena sambar petir. Jadi tidak bisa dirasakan, teman-temannya yang selamat langsung segera mencari pertolongan ke bawah, dan di perjalanan bertemu dengan teman-temannya yang akan naik atas. Setelah sampai ke basecamp bawah, pihak basecamp membawa tandu untuk mengevakuasi para korban. Selama menunggu itu ada tim yang berusaha melakukan CPR untuk pertolongan pertama," ungkapnya.

Ketiga korban lalu diboyong teman-temanya ke RS AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung.

"Setibanya di rumah sakit Mitzel dan Bangkit sudah meninggal sedangkan Adinda mendapatkan perawatan secara intensif," tambah Cipta.

Dalam kejadian ini, FTG Unpad mengumumkan kehilangan dua mahasiswa dalam sebuah kejadian tragis saat kemping mandiri di daerah Batu Kuda.

"Kami mengungkapkan duka yang mendalam atas kehilangan dua mahasiswa kami yang berbakat dan berdedikasi ini," pungkasnya.




(wsw/wsw)

Hide Ads