Saat sedang asyik main air di Pantai Glagah, seorang turis bule malah kena tegur oleh tim SAR setempat. Kenapa kira-kira?
Tim Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo menegur seorang turis bule di Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (28/2) kemarin.
Si bule ditegur oleh tim SAR lantaran bule tersebut mau berenang di area rawan kecelakaan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar mas, tadi pagi kami mendapati ada warga negara asing yang bermain air terlalu ke tengah di Pantai Glagah, karena itu kami tegur agar menepi," ungkap Koordinator SRI Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko, saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).
Aris mengatakan, kejadian bermula dari adanya laporan masyarakat yang melihat seorang warga negara asing (WNA) bermain terlalu ke tengah laut pada sekitar pukul 06.00 WIB pagi.
"Sebenarnya sudah dua hari ini dia main di Glagah. Nah hari pertama masyarakat ini lapor lihat WNA main terlalu ke tengah. Kemudian di hari kedua juga. Mungkin karena masyarakat khawatir terjadi yang tidak-tidak mengingat lokasi di sana rawan," jelas Aris.
Berdasarkan laporan masyarakat tersebut, personel SRI lantas menuju ke lokasi. Di sana, personel mendapati ada dua orang wisatawan.
Salah satunya adalah seorang WNA berjenis kelamin laki-laki dengan setelan celana pendek sedang bermain air. Bule yang belakangan diketahui berasal dari Australia ini tampak berlari dari bibir pantai menuju tengah laut untuk mandi-mandi.
"Personel kemudian mendatangi orang tersebut. Lalu kami imbau untuk menepi," terang Aris.
Imbauan itu diterima dengan baik oleh bule tersebut. Yang bersangkutan lantas meninggalkan lokasi bersama seorang kawannya.
Aris mengatakan langkah tim SAR ini bertujuan untuk mengantisipasi insiden kecelakaan laut yang kerap terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa. Hal ini tak lepas dari keberadaan Rip Current atau arus kuat yang disebabkan oleh pertemuan gelombang laut serta ombak besar dan palung yang berbahaya bagi manusia.
"Nah, karena cukup membahayakan bagi kami, dan khawatir apabila pas di daerah RIP Current, oleh personel piket kami imbau untuk menepi, karena melakukan mandi dan renang melampaui batas aman," terangnya.
Baca juga: Potret Lautan Terganas di Dunia |
"Dan juga memang kami tidak pilih-pilih dalam hal melakukan imbauan serta larangan untuk mandi di laut, termasuk warga asing. Karena memang pantai selatan di area Kulon Progo cukup rawan gelombang besar dan juga palung yang cukup banyak tersebar," imbuhnya.
Aris mengatakan pihaknya juga sudah menerjunkan banyak personel untuk rutin berpatroli di sepanjang pantai dalam beberapa pekan ke depan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut saat tradisi padusan jelang bulan puasa.
"Apalagi ini memasuki bulan-bulan menjelang puasa, yang identik dengan padusan. Sehingga kami tingkatkan patroli pantai khususnya daerah yang sering untuk ciblon atau mandi di laut," ujarnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJogja.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan