Pekerja British Airways diduga sebagai pelaku penyelundupan orang ke Inggris. Dari aksinya, ia mendapatkan uang miliaran rupiah.
Melansir Stuff.co.nz, Sabtu (2/2/2024), pekerja maskapai tersebut melakukan penipuan dalam pengecekan imigrasi. Dari aksinya itu, ia diduga mendapatkan hingga 3 juta pound sterling atau sekitar Rp 59,52 miliar.
Tindakan tersebut ia lakukan di meja check-in Bandara Heathrow London, Inggris. Tersangka yang tidak diungkap namanya tersebut masih muda, yakni berumur 24 tahun dan bekerja di terminal 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu dilaporkan menagih biaya sebesar 25 ribu pound sterling atau sekitar Rp 496 juta kepada setiap penumpang yang terbang dengan British Airways tanpa dokumen visa yang benar.
Kini, ia masih dalam pengejaran dan diduga melarikan diri ke India.
Menurut The Telegraph, ia diyakini telah meyakinkan para kliennya yang sebagian besar berasal dari India untuk terbang ke Inggris dengan visa sementara. Itu sebelum ia mengizinkan mereka untuk bepergian ke tempat lain lagi.
Klien lainnya dilaporkan adalah para pemohon suaka yang berbasis di Inggris yang takut dikembalikan ke negara asal mereka.
Menanggapi kasus tersebut, polisi Inggris bekerja sama dengan pihak berwenang India untuk melacak pria tersebut. Pria itu melarikan diri dengan rekannya yang bekerja di bidang jasa pengiriman barang setelah ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan.
Pihak berwenang Kanada dikatakan menjadi curiga setelah sejumlah penumpang yang tiba dengan penerbangan British Airways ke Toronto dan Vancouver mengklaim suaka.
Menurut The Sun, bahkan penipuan tersebut telah berlangsung sekitar lima tahun. Sang pelaku mengeksploitasi celah karena mengetahui bahwa pemeriksaan imigrasi tidak lagi dilakukan oleh petugas, tetapi diserahkan kepada staf maskapai.
"Dengan memasukkan data yang salah dan mengklaim bahwa dokumen eTA (otorisasi perjalanan elektronik) telah diamankan, ia membawa orang-orang ke negara-negara yang sebenarnya tidak memiliki izin untuk dimasuki," menurut narasumber anonim.
Setibanya di sana, para penumpang akan merobek-robek dokumen mereka dan mengklaim suaka.
Sumber tersebut menggambarkan skema tersebut sebagai langkah cerdik, dan menambahkan bahwa tidak ada yang tahu sepenuhnya apa yang terjadi.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan dan tidak ingin berkomentar sebelum kesimpulannya keluar. Sedangkan seorang juru bicara British Airways mengatakan kepada The Telegraph bahwa maskapai ini membantu pihak berwenang dalam penyelidikan mereka.
Baca juga: Bandara di India Ini Diteror Ancaman Bom |
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?