Pemerintah Kota Sabang, Aceh menghadirkan Rumah Nemo sebagai destinasi wisata baru. Lokasinya berada di kawasan Teupin Ciriek, desa atau Gampong Krueng Raya.
Destinasi wisata Rumah Nemo diresmikan Pj Wali Kota Reza Fahlevi dalam rangkaian Sabang Marine Festival 2024. Ada delapan titik yang ditanda sebagai tempat melihat nemo dengan cara snorkeling maupun diving.
Untuk menuju destinasi tersebut, traveler dari Kota Sabang dapat menyusuri jalan ke arah Kilometer 0. Setelah melewati Dermaga CT3, traveler akan melihat gapura bertuliskan Nemo di sebelah kanan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destinasi wisata itu sangat mudah ditemukan. Traveler tinggal mengikuti petunjuk arah hingga tiba di lokasi. Di Pantai Teupin Ceurik, traveler juga dapat mandi, snorkeling, dan diving.
"Di sini ada delapan titik tempat melihat nemo dan kita sudah mengidentifikasi delapan jenis nemo," kata Ketua Pokdarwis Mandiri Desa Krueng Raya, Irwansyah, pada Sabtu (2/3/2024) dan dikutip Senin (3/3).
Menurutnya, kedalaman air di delapan titik itu berbeda-beda sehingga dua titik harus menggunakan alat diving dan sisanya bisa dengan snorkeling. Masyarakat di sana akan terus berbenah untuk menyambut kedatangan wisatawan.
Meski telah diresmikan, masyarakat di sana belum membuat brosur atau alat promosi lainnya. Namun untuk wisatawan yang ke sana, dapat menghubungi kelompok sadar wisata atau mendatangi langsung lokasinya.
Menurut Irwansyah, wisatawan yang ingin berkunjung ke sana dan ingin melihat ikan nemo secara langsung cukup merogoh kocek senilai Rp 350-500 ribu per orang. Biaya tersebut sudah termasuk alat diving, snorkeling, guide dan transportasi menggunakan speed boat.
Untuk menuju Rumah Nemo memang harus menggunakan speedboat dengan waktu pelayaran sekitar lima menit. Usai melihat nemo, traveler juga dapat mengunjungi Pulau Klah yang terletak sekitar 10 menit dari bibir pantai.
"Kalau biaya untuk saat ini berkisar Rp 350-500 ribu. Tapi kalau hanya sekedar keliling Pulau Klah itu biaya transportasi saja Rp 150 ribu," kata dia.
Reza Fahlevi berharap dengan dibukanya destinasi wisata baru dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Weh. Di daerah paling ujung barat Indonesia itu memiliki banyak destinasi yang dapat dikunjungi terutama wisata bahari dan sejarah.
"Di sini adalah satu bukti komitmen masyarakat di Sabang, khususnya Desa Krueng Raya untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kawasan pantai Tepin Ceurik. Ini suatu langkah yang sangat positif, karena memang kekuatan Sabang itu justru karena alamnya yang terpelihara dengan baik," kata Reza.
Pemko Sabang berjanji membantu Pokdarwis sehingga destinasi itu dapat berkembang. Pemerintah juga akan memberikan pelatihan kepada pemandu serta tata kelola wisata.
"Kita juga memberikan pelatihan agar pemandu memiliki kemampuan menceritakan tentang keberagaman yang ada di sini, tentang nemo tentunya, jenisnya, dan sebagainya. Itu yang lebih penting karena itu justru yang bernilai tinggi karena dibutuhkan oleh wisatawan," ujar Reza.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikSumut. Selengkapnya klik di sini.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum