Thailand terus memutar otak untuk mendongkrak jumlah kunjungan turis ke negaranya. Kini Thailand berfokus mengedukasi warganya.
Dilansir dari Vietnam Express pada Kamis (7/3/2024), Perdana Menteri Srettha Thavisin meminta warga negeri gajah putih untuk bersikap ramah kepada turis yang datang.
Pernyataan PM Srettha muncul karena kekhawatiran akan perselisihan antara penduduk lokal dan turis yang terjadi baru-baru ini. Thailand khawatir sikap warga itu mempengaruhi reputasi pariwisata Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ingin berwisata dan bersantai di sini karena mereka menyukai Thailand. Mohon berbaik hati kepada wisatawan untuk membantu kebijakan pemerintah dalam mempromosikan pariwisata," kata Srettha.
Lebih lanjut, PM Srettha menyebut bahwa pariwisata adalah alat stimulasi perekonomian Thailand yang sangat penting.
Bulan Januari lalu, polisi Pattaya menahan seorang pedagang yang mengintimidasi turis dengan senjata api. Akar masalahnya, si turis tidak tertarik dengan minuman beralkohol yang dijualnya. Merasa kesal, pedagang itu mengancam sambil menodongkan senjata api.
Pada bulan lalu, seorang pria lokal juga ditangkap oleh polisi Pattaya karena mencoba melakukan pemerkosaan seorang turis China. Parahnya, tersangka dibawa ke hutan terpencil dekat Pattaya dan dirampok habis-habisan.
Tahun ini, Thailand mematok target yang cukup besar, yaitu 35 juta turis asing. Selain kebijakan visa yang mempermudah China dan India, Thailand sadar bahwa kehangatan budaya dan warganya juga jadi salah satu faktor penentu dari keberhasilan itu.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda