Struktur kehidupan terbesar dunia, Great Barrier Reef, mengalami bleaching massal alias pemutihan besar-besaran. Terumbu karang terbesar dunia itu kini makin terancam.
Dilansir dari Channel News Asia pada Jumat (8/3/2024), bleaching (pemutihan) besar-besaran terjadi disebabkan oleh pemanasan laut. Sayangnya, ini bukan yang pertama kali dan terus membuat terumbu karang semakin rusak.
"Kita tahu ancaman terbesar terhadap terumbu karang di seluruh dunia adalah perubahan iklim. Tidak terkecuali Great Barrier Reef," kata Menteri Lingkungan Hidup Australia Tanya Pilbersek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan bahwa pemerintah Australia harus bertindak menghadapi perubahan iklim. Perlindungan diperlukan bagi tempat-tempat khusus seperti terumbu karang.
Baca juga: "Sydney adalah Tempat Terburuk di Australia" |
Menurut catatan, ini adalah bleaching ketujuh yang terjadi sejak 1998. Fakta itu dikonfirmasi oleh ilmuwan pemerintah setelah melakukan survei udara terhadap 300 terumbu karang dangkal.
Otoritas Terumbu Karang Australia mengatakan perlu melakukan survei lebih lanjut untuk menilai tingkat keparahan dan luasnya pemutihan.
Pemutihan karang terjadi ketika suhu bawah air lebih hangat 1 derajat dibandingkan suhu rata-rata jangka panjang. Saat karang mengalami tekanan panas, mereka mengeluarkan alga yang hidup di jaringan itu, sehingga karang kehilangan warnanya.
"Suhu laut di sepanjang Great Barrier Reef telah mendekati rekor tertinggi dalam beberapa minggu terakhir," menurut pemantauan resmi.
Richard Leck, kepala kelautan di World Wildlife Fund Australia, mengatakan kemungkinan besar karang akan mati jika suhu laut tidak mendingin dengan cepat dalam beberapa minggu mendatang.
"Peristiwa pemutihan ini terjadi di wilayah yang karangnya belum pernah terkena suhu ekstrem ini sebelumnya," kata dia.
Leck mengatakan perubahan iklim memberikan tekanan luar biasa pada Great Barrier Reef. Bahkan, beberapa spesies karang yang memutih telah terbukti sangat sulit untuk pulih meski laut mendingin.
"Peristiwa pemutihan yang terjadi saat ini terjadi setelah kemunduran serupa di Belahan Bumi Utara tahun lalu. Ini menyebabkan kematian karang dalam jumlah besar di Florida dan Karibia," ujar Leck.
Nasib terumbu karang telah berulang kali menjadi sumber ketegangan antara pemerintah Australia dan Komite Warisan Budaya PBB. Komite Warisan Dunia telah mengancam akan memasukkan terumbu karang ke dalam daftar situs warisan dunia yang masuk dalam darftar terancam.
Sebelum peristiwa ini, Great Barrier Reef Australia mengalami bleaching massal pada tahun 1998, 2002, 2016, 2017, 2020 dan 2022.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan