- Berikut 10 fakta utama kejadian yang cukup mengerikan itu: 1. Pilot dan kopilot tidur bersamaan 2. Kedua pilot tertidur 28 menit 3. Pesawat mendarat dengan aman 4. Kelelahan karena ada bayi 5. Bertugas dua kali 6. Pilot sempat makan mi instan 7. Waktu istirahat sebelum terbang 35 jam 8. 2 pilot disanksi bebas tugas 9. Corporate attitude harus ditelusuri 10. Kondisi pesawat Batik Air 11. Saran keselamatan KNKT
Pilot dan kopilot Batik Air rute Kendari-Jakarta tertidur selama hampir setengah jam. Pesawat yang dikendalikan pun melenceng dari jalur hingga menuju pantai selatan Jawa.
Sederet fakta telah diungkap oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas insiden yang berlangsung pada 25 Januari 2024 itu. Terkuak bahwa penerbangan ID6723 Batik Air, jenis Airbus A320 itu, membawa 153 penumpang.
Berikut 10 fakta utama kejadian yang cukup mengerikan itu:
1. Pilot dan kopilot tidur bersamaan
Awal pesawat yang tertidur itu adalah seorang pilot berusia 32 tahun dan seorang kopilot berusia 28 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat pesawat mencapai ketinggian jelajah sekitar pukul 08:37 waktu setempat, kedua awak melepas headset mereka. Pilot kemudian bertanya kepada kopilot apakah dia bisa tidur. Kopilot setuju.
Kopilot mengambil alih sebagai pilot terbang selama 40 menit berikutnya hingga pilot bangun dan menanyakan apakah dia ingin beristirahat. Petugas pertama menolak dan melanjutkan tugasnya. Tidak jelas apakah dan kapan pilot muda itu memasang kembali headsetnya.
Sekitar pukul 08.43 WIB, kopilot yang masih menerbangkan pesawat melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta dan diinstruksikan menuju waypoint KURUS yang terletak di timur laut bandara ibu kota.
Saat itu, A320 sedang terbang dengan arah 250Β° dan berada di sebelah timur titik jalan.
Sekitar 1 menit setelah kontak dengan Jakarta, kopilot "tidak sengaja" tertidur. Pusat kendali wilayah Jakarta menanyakan kepada kru berapa lama A320 perlu terbang pada jalurnya saat ini, namun tidak mendapat tanggapan.
2. Kedua pilot tertidur 28 menit
KNKT menyebut sekitar 28 menit setelah kopilot tertidur, kapten terbangun dan menyadari bahwa pesawat "tidak berada di jalur yang benar". Dia membangunkan kopilot dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta. Dia mengatakan bahwa mereka "mengalami masalah komunikasi radio", yang menjelaskan kurangnya respons mereka.
3. Pesawat mendarat dengan aman
Pesawat mendarat dengan selamat di Jakarta, tidak ada kerusakan pada pesawat atau cedera pada penumpangnya. Penyelidik tidak menemukan masalah dengan sistem komunikasi pesawat.
"Sebelum penerbangan tidak ada catatan atau laporan kerusakan sistem pesawat. Setelah insiden tersebut, sistem komunikasi radio pesawat ditemukan dalam kondisi normal," kata penyelidik.
4. Kelelahan karena ada bayi
Menurut KNKT, awak pesawat yang sama telah mengoperasikan penerbangan Jakarta-Kendari pada pagi yang sama. Penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat pada pukul 02:55 waktu setempat, dan awak pesawat harus melakukan login pada pukul 01:25.
KNKT menemukan bahwa kopilot memberi tahu si pilot bahwa dia "tidak mendapatkan istirahat yang cukup" pada malam sebelumnya. Panitia mencatat, kopilot baru memiliki anak kembar berusia satu bulan.
Meskipun pada malam sebelum ia dijadwalkan terbang ke Kendari, ia berusaha untuk tidur lebih awal, namun ia "harus bangun beberapa kali untuk membantu istrinya merawat bayinya", dan merasa "kualitas tidurnya menurun" sebagai akibatnya. Ia diperbolehkan istirahat dalam penerbangan menuju Kendari, sedangkan kapten mengambil alih tugas terbang pilot.
5. Bertugas dua kali
Mereka bertugas dua kali penerbangan. Pertama dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Holuoleo, Kendari, kemudian kembali ke Soetta lagi.
Dugaan pilot dan kopilot itu sama-sama tidur itu muncul setelah pertanyaan dari pusat kendali wilayah Jakarta soal berapa lama A320 perlu terbang pada jalur saat ini tidak direspons.
Setelah itu, beberapa upaya untuk menghubungi pesawat dilakukan, termasuk meminta pilot lain untuk memanggil awak pesawat.
6. Pilot sempat makan mi instan
Dalam laporan pendahuluan KNKT yang ditandatangani Chairman KNKT pada 27 Februari 2024, pilot dan kopilot itu bertugas pada 25 Januari 2024. Mereka bertugas bersama empat pramugari.
Sebelum kejadian, dalam penerbangan pertama, saat pesawat sudah mendekati Kendari, Air Traffic Control (ATC) Kendari menginformasikan cuaca kurang sip untuk pendaratan dan bandara masih ditutup. Pesawat pun berputar-putar di angkasa sekitar 30 menit.
Pukul 07.11 Wita (23.11 UTC) pesawat mendarat di Kendari menggunakan Runway 26 dan parkir di apron di tempat parkir nomor 4. Selama transit ini, kedua pilot menyantap mie instan di kokpit.
Setelah penurunan penumpang selesai, proses boarding penumpang dilakukan untuk penerbangan kembali ke Jakarta.
7. Waktu istirahat sebelum terbang 35 jam
Diketahui bahwa pilot memiliki waktu istirahat sebanyak 35 jam sebelum penerbangan pada 25 Januari 2024.
Pada tanggal 23 Januari 2024, pilot mempunyai jadwal penerbangan dengan total waktu penerbangan 1 jam 35menit. Tugas penerbangan usai pada 12.35 WIB, pilot pun pulang ke rumah dengan menggunakan mobil dan sopir. Pilot kemudian tiba di rumah dan tidur sekitar pukul 22.00 WIB.
Pada tanggal 24 Januari 2024, pilot dijadwalkan standby dan mengharuskannya menginap untuk jadwal tugas pagi hari. Pilot bangun sekitar pukul 05.30 WIB dan melakukan lari pagi selama sekitar 40 menit. Usai lari, pilot mandi dan sarapan.
Sekitar pukul 11.00 WIB, pilot mengunjungi keluarga untuk makan siang. Pilot kemudian tiba di rumah sekitar pukul 18.30 WIB. Ia kemudian melanjutkan aktivitas rutin sehari-hari dan tidur pukul 20.00 WIB.
Pilot terbangun pada pukul 22.00 WIB dan bersiap menuju ke bandara. Pada tanggal 25 Januari pukul 00.45 WIB, pilot berangkat menuju bandara dengan mengendarai mobil.
Pada pukul 01.39 WIB, pilot tiba dan mendaftar di kantor koperasi penerbangan dan menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh seorang perawat yang disediakan oleh perusahaan.
8. 2 pilot disanksi bebas tugas
Pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur bersama-sama selama 28 menit dalam penerbangan diganjar sanksi. Mereka dibebastugaskan sejak akhir Januari.
"Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dari keterangan resmi Sabtu (9/3/2024).
Danang mengatakan pilot dan kopilot itu masih mengikuti rangkaian proses investigasi yang dilakukan Batik Air. Dia menyebut sanksi pemberhentian sementara itu sebagai komitmen Batik Air dalam menjaga keselamatan penumpang.
9. Corporate attitude harus ditelusuri
Pemerhati penerbangan Gerry Soedjatman menyampaikan analisis dan pendapat pilot dan kopilot Batik Air BTK6723 ketiduran saat bertugas. Ia menyebut kasus pilot tertidur di pesawat biasa dilakukan tetapi, tidak bersama-sama.
Gerry menyebut dari sisi scheduling, penjadwalan terbang mereka sepertinya tidak ada masalah, termasuk juga untuk kebutuhan istirahat di penerbangan dini hari. Ia lalu meminta dilakukan penelusuran mengenai corporate attitude mengenai masalah pilot fatigue.
"Ini adalah masalah kompleks. Pertama, Apakah jika ada pilot yang minta diganti schedule terbangnya karena alasan fatigue diberi sanksi atau tidak? Jika diberi, apakah langsung, atau berdasarkan trend jejak rekam si pilot?," ujar Gerry.
"Yang kedua, perusahaan sudah pasti mempunyai awareness campaign mengenai kesehatan/kesiapan terbang pilot (contoh: "IAMSAFE" program), tetapi apakah dijalankan? Dan, yang ketiga apakah perusahaan memberikan "Paternal Leave"(Cuti lahiran) bagi pilot pria yang istrinya baru melahirkan? Jika tidak ada, sebaiknya diadakan, guna menurunkan resiko terkait pilot fatigue," ujar dia.
10. Kondisi pesawat Batik Air
"Airbus A320 dengan nomor seri 7673, diproduksi oleh perusahaan pesawat Airbus, Perancis pada tahun 2017. Pesawat tersebut berregistrasi PK-LUV dan memiliki Certificate of Airworthiness (C of A) dan Certificate of Registration (C of R) yang masih berlaku," kata KNKT.
"Sebelum penerbangan tidak ada catatan atau laporan kerusakan sistem pesawat. Setelah terjadinya penerbangan, sistem komunikasi radio pesawat ditemukan dalam kondisi normal," imbuh lembaga itu.
11. Saran keselamatan KNKT
Investigasi tidak menemukan panduan atau prosedur terperinci dari daftar periksa pribadi IM SAFE, seperti panduan penilaian untuk setiap kategori gangguan. Tidak adanya panduan dan prosedur yang rinci mungkin membuat pilot tidak dapat menilai kondisi fisik dan mental mereka dengan baik.
Oleh karena itu, KNKT merekomendasikan Batik Air Indonesia untuk mengembangkan panduan dan prosedur yang lebih rinci untuk memastikan bahwa IM SAFE personal checklist dapat digunakan untuk menilai kondisi fisik dan mental pilot dengan baik.
Investigasi juga tidak menemukan prosedur rinci untuk melakukan pemeriksaan kokpit (berkala 30 menit sekali) seperti yang disebutkan dalam SEP seperti siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana melakukannya. Ketiadaan prosedur yang rinci tersebut kemungkinan besar membuat kebijakan pemeriksaan kokpit tidak dapat diimplementasikan dengan baik.
Oleh karena itu, KNKT merekomendasikan kepada Batik Air Indonesia untuk menyusun prosedur detail untuk melakukan pemeriksaan kokpit untuk memastikan bahwa pemeriksaan kokpit dapat dilaksanakan dengan baik.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol