Berlangsung 4 Hari, Simak Rangkaian Tradisi Ngerebeg di Desa Sangketan

Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi, Desa Sangketan menggelar Tradisi Ngerebeg. Berlangsung selama empat hari. Yuk simak apa saja rangkaian tradisi ini:

Setiap satu tahun sekali, warga Desa Sangketan menggelar sebuah tradisi unik bernama Ngerebeg. Tepatnya pada wuku kaulu hingga kasanga, menjelang Hari Raya Nyepi.

Mangku Dalem Solo, I Nyoman Gede Sucita, menjelaskan bahwa Ngerebeg berasal dari kata "rebeg" yang berarti menghalau atau mengusir atau menyerang. Jadi Ngerebeg berarti menghalau segala unsur yang tidak baik dari segi alam dan manusia.

Tradisi Ngerebeg sudah ada sejak abad ke-3. Tradisi ini dipercaya bisa menetralisir unsur negatif dan mengharmoniskan energi alam dan manusia untuk terciptanya keharmonisan di desa.

Tahun ini warga Desa Sangketan kembali menggelar Tradisi Ngerebeg selama empat hari. Mulai dari 6 Maret 2024 hingga 9 Maret 2024. Diikuti oleh seluruh warga Desa Sangketan dan Bongli.

Tradisi Ngerebeg jelang hari raya Nyepi di Tabanan, Bali Foto: Ni Made Nami Krisnayanti/detikTravel

Rangkaian Tradisi Ngerebeg akan dimulai dengan membuat asagan di beberapa tempat, mulai dari rumah masing-masing hingga ke Pura Desa, Pura Puseh, dan catus pada desa. Asagan akan dihiasi dengan oleg-oleg (daun enau dan bunga gemitir), ambu, serta kraras (daun pisang kering).

"Pada saat penentuan hari ngerebeg, setiap warga akan membuat asagan di depan rumah masing-masing, serta di beberapa pura. Asagan sendiri akan dihiasi dengan oleg-oleg, ambu, dan kraras," jelas Gede Sucita.

Pada hari Ngerebeg, sebelum memulai tradisi, setiap warga akan melakukan pekeling dan mesegeh di rumah masing-masing. Dibantu oleh para pemangku desa. Proses ini bermakna pemberitahuan kepada leluhur atau Dewa Pitra terkait Tradisi Ngerebeg yang akan dilaksanakan.

Dilanjutkan dengan acara pemendakan ke Pura Kahyangan Dalem Solo. Dimana Ida Bhatara Dalem akan diiring ke Pura Desa oleh warga Desa Sangketan. Terdiri dari tapakan Barong, Rangda, Ratu Gede Nusa, dan Ratu Dalem Ireng.

Tradisi Ngerebeg jelang hari raya Nyepi di Tabanan, Bali Foto: Ni Made Nami Krisnayanti/detikTravel

Setelah itu, warga akan berkumpul di Pura Desa untuk menghaturkan caru dan piranti canang sugihan. Warga desa juga melakukan persembahyangan bersama sebelum memulai Tradisi Ngerebeg.

Setelah semua proses persembahyangan selesai, Ida Bhatara akan disunggi untuk berkeliling desa. Ini dilakukan selama empat hari berturut-turut. Dalam satu hari, warga akan menyunggi Ida Bhatara untuk berkeliling sebanyak 3 kali 2 putaran.

Tradisi Ngerebeg akan diakhiri dengan penglebar pengrebegan. Warga desa akan melakukan penyambutan dan penebusan yang dihaturkan kepada Ida Bhatara yang akan ditatab oleh warga desa. Ritual ini bertujuan untuk mengembalikan Sang Hyang Tri Pramana ke dalam diri setiap orang.

"Penyambutan dan penebusan ini akan di tatab oleh warga desa. Bertujuan untuk mengembalikan Sang Hyang Tri Pramana ke dalam diri setiap orang agar memiliki kekuatan kehidupan yang lebih baik," jelasnya.

Video: Antusias Warga di Bali Ikuti Tradisi Pindapata Sambut Waisak

Video: Antusias Warga di Bali Ikuti Tradisi Pindapata Sambut Waisak