Jepang Resesi Seks, Anak Mudanya Malah Kabur ke Australia, Ada Apa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jepang Resesi Seks, Anak Mudanya Malah Kabur ke Australia, Ada Apa?

CNN Indonesia - detikTravel
Minggu, 31 Mar 2024 13:05 WIB
Visitors crowd as they offer prayers on the first business day of the New Year at the Kanda Myojin shrine, frequented by worshippers seeking good fortune and prosperous business, in Tokyo, Japan, January 4, 2024. REUTERS/Issei Kato
Foto: Ilustrasi warga Jepang (REUTERS/ISSEI KATO)
Sydney -

Sudah mengalami resesi seks, Jepang juga tengah dilanda fenomena makin banyaknya anak muda di sana yang memilih 'kabur' ke Australia. Ada apa?

Anak-anak muda di Jepang semakin banyak tertarik untuk pindah ke Australia di tengah resesi seks yang membelit negara tersebut.

Fenomena tersebut terlihat dari jumlah pekerja Jepang yang memburu visa liburan kerja (working holiday visa/WHV) yang mencapai rekor tertinggi di tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari AFR, angka pelamar anak muda Jepang untuk bekerja dan tinggal di Australia mengalami kenaikan sejak 2023.

Mengapa Anak Muda Jepang Makin Banyak 'Kabur' ke Australia?

Salah satu anak muda Jepang yang tinggal di Australia mengatakan mereka lebih suka untuk bepergian ke luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Jika saya tidak bisa belajar di luar negeri, setidaknya saya ingin bekerja di luar negeri dengan program liburan kerja," tutur Yushid Tanaka seorang mahasiswa yang tinggal di Melbourne, Australia, seperti dikutip Nikkei Asia.

Mulanya Tanaka berencana kuliah di luar negeri. Karena pandemi, ia mmeilih mengajukan cuti di universitas asalnya dan pergi ke Australia menggunakan visa liburan kerja.

Tanaka saat ini bekerja sebagai server di sebuah restoran Italia dan mensyukuri kehidupannya selama di Australia.

"Saya rasa saya bersyukur bisa menutupi pengeluaran awal dengan uang yang saya peroleh dari bekerja," ucap Tanaka.

Akses yang Mudah

Sebelumnya, Jepang pernah menandatangani perjanjian WHV dengan Australia pada 1980. Ini memungkinkan anak muda Jepang merasakan hidup di luar negeri sembari bekerja.

Jepang juga menerapkan peraturan serupa di 27 negara dan wilayah lainnya. Persyaratan dari perjanjian itu juga dapat tergolong mudah. Sebab, mereka cukup membuat visa liburan kerja yang dapat digunakan untuk warga Jepang berusia 18 hingga 30 tahun.

Mereka dapat bekerja dan tinggal di luar negeri selama satu tahun penuh. Selain itu, terdapat beberapa perusahaan travel di Tokyo yang menawarkan berbagai program studi dan wisata sekaligus.

Meski prosedur WHV di Australia tergolong mudah, warga yang ingin mengajukan visa tersebut harus mengetahui tujuannya dengan jelas agar tak terjebak dalam masalah sosial.

"Mereka yang memanfaatkan program visa liburan kerja harus memiliki tujuan yang jelas sebelum berangkat dan mengingat karir seperti apa yang ingin mereka tekuni setelah kembali ke Jepang," ucap Kotaro Sanada dari Asosiasi Pembuat Liburan Kerja Jepang.


-----

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.




(wsw/wsw)

Hide Ads