Saat memesan tiket kereta ekonomi, mungkin sebagian dari kita sering mendapat kursi yang mundur atau arah duduk berlawanan dengan arah laju kereta.
Apakah ada trik agar kursi yang dipesan searah dengan laju kereta? Simak penjelasannya di sini.
Pengalaman Naik Kereta Kelas Ekonomi
Mendapatkan kursi kelas ekonomi yang arahnya mundur mungkin pernah atau bahkan sering dialami oleh penumpang kereta api. Salah satu pelanggan kereta api, Dwi Ari Setyadi, menyebut arah duduk kereta api ekonomi tidak bisa ditebak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini, saya cukup sering dapat kursi yang mundur, berlawanan dengan laju perjalanan kereta. Terutama, di kereta ekonomi ekonomi Public Service Obligation (PSO) atau bersubsidi yang tiketnya sering cepat sold out," kata Dwi kepada detikcom pada Minggu (28/04/2024).
Pria yang akrab disapa Yoyok itu memang lebih sering naik kereta kelas ekonomi belakangan ini. Dia bahkan sering coba-coba untuk mencari cara paling murah bepergian dengan kereta api, kendati harus berpindah-pindah kereta.
"Lebih sering ekonomi akhir-akhir ini. Saya bukan golongan well prepared yang merencanakan perjalanan, termasuk mudik, tidak jauh-jauh hari," kata dia.
Dengan pengalaman menggunakan kereta ekonomi, Yoyok menyebut tidak ada rumus untuk menentukan kursi menghadap searah laju kereta atau mundur. Yoyok sih tidak masalah kendati 'salah pilih' kursi mundur.
"Saya sih nggak punya masalah, jalan maju maupun mundur. Bisa dapat tiket ekonomi subsidi itu sudah sesuatu banget," kata pria asal Solo tersebut.
Walaupun Dwi tak terlalu mementingkan posisi kursi dengan arah lajunya kereta, namun dia mengakui pemilihan dan posisi tempat duduk di kereta juga menjadi salah satu faktor penentu kenyamanan selama perjalanan.
Bagi sebagian orang, mendapat kursi yang membelakangi arah laju kereta bisa membuat mereka kurang bisa menikmati perjalanan. .
Adakah Trik untuk Memilih Kursi Kereta Ekonomi agar Tidak Mundur?
Menjawab hal tersebut, Vice President Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus, menjelaskan bahwa sejatinya tidak ada cara khusus bagi penumpang untuk mengetahui arah pasti hadap kursi kereta.
"Untuk kereta ekonomi yang belum bisa di-revolving, tempat duduknya tidak dapat dipastikan posisi yang akan menghadap searah perjalanan kereta. Sebab, tempat duduk akan menyesuaikan dengan kesiapan rangkaian kereta pada saat keberangkatannya, " kata Joni saat dimintai keterangan detikcom.
Perbedaan Ekonomi dan Eksekutif di Kereta Api
Lama menjadi 'anak kereta', Dwi sempat menjelaskan beberapa perbedaan kelas ekonomi dan eksekutif di kereta.
"Perbedaan ekonomi dan eksekutif salah satunya bisa dilihat dari kapasitas penumpang per gerbong kereta. Eksekutif 50 seats, kursinya reclining, bisa diatur kemiringan sandarannya. Ada juga juga revolving, bisa diputar searah dengan laju kereta," kata dia.
Ia juga menyebutkan bahwa kereta ekonomi terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya ada PSO atau Public Service Obligation alias Kewajiban Pelayanan Publik yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan subsidi dan Ekonomi Premium.
"Kereta PSO yang tarifnya disubsidi pemerintah, jenis ini kapasitasnya 106 seats/gerbong. Formasi bangku 2-3, duduk berhadapan dengan sandaran tegak. Misalnya KA Bengawan, Serayu, Airlangga," jelasnya.
Dwi mengatakan bahwa sekarang ini, kursi kelas ekonomi juga sudah ada yang bisa reclining bak kelas eksekutif.
"Ada pula Ekonomi Premium, 80 seats/gerbong, formasi 2-2 berhadapan di tengah (no 10-11). Misal KA Jayakarta, Bogowonto, Menoreh. Oh ya, yang ini sudah reclining bisa disetel kemiringan sandarannya. Yang terbaru, ekonomi dengan bangku reclining dan revolving ada di KA Jayabaya, Gaya Baru Malam Selatan dan yg baru launching 25/3, KA Majapahit, " dia menambahkan.
Peningkatan Fasilitas dan Kenyamanan Kelas Ekonomi KAI
Saat ini, KAI secara bertahap melakukan peningkatan fasilitas untuk kenyamanan penumpang kereta api kelas ekonomi.
Vice President Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus, menyebut bahwa kelas ekonomi yang sebelumnya berkapasitas 106 tempat duduk dengan formasi 3-2, sandaran tegak lurus, dan saling berhadapan, secara bertahap diganti menjadi kereta ekonomi berkapasitas 80 tempat duduk dengan formasi 2-2 berhadapan atau tidak berhadapan.
Saat ini, KAI melakukan inovasi terbaru dengan menghadirkan Kereta Ekonomi New Generation, di mana jumlah tempat duduk menjadi 72 kursi, sehingga leg room-nya menjadi lebih luas.
"Selain itu, jenis kursinya juga sudah menggunakan tipe captain seat yang membuat pelanggan semakin nyaman saat bersandar, serta bisa diatur kemiringannya (reclining) dan bisa disesuaikan searah laju KA ataupun berhadapan (revolving)," kata Joni.
Berikut KA-KA kelas ekonomi yang sudah menggunakan sarana New Generation:
Kereta Ekonomi New Generation (modifikasi Balai Yasa Manggarai):
- KA Jayabaya (Pasarsenen - Malang PP) sejak 26 September 2023.
- KA Gaya Baru Malam Selatan (Pasarsenen - Surabaya Gubeng pp) sejak 14 Maret 2024.
- KA Mutiara Timur (Surabaya Gubeng - Ketapang pp) periode 30 Maret sd 22 April 2024.
Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation:
- KA Majapahit (Pasarsenen - Malang PP) sejak 25 Maret 2024.
Itulah tadi penjelasan mengenai kondisi perjalanan kereta api kelas ekonomi, menurut keterangan dari penumpang rutin kereta api dan dari pihak KAI.
Kesimpulannya, kursi kelas ekonomi ditawarkan dengan harga yang lebih murah tapi ada risiko kursi tidak menghadap sesuai laju kereta (mundur). Kenyamanan pun tidak sebaik kelas eksekutif.
Namun, secara bertahap pihak KAI terus berupaya meningkatkan fasilitas di kelas ekonomi agar penumpang semakin nyaman.
(khq/inf)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan