Pengalaman tidak mengenakkan dialami penumpang Australia yang terbang bersama keluarganya. Dia diteriaki idiot dan hampir dilarang terbang karena foto-foto sebelum naik ke pesawat.
Diberitakan Yahoo News Australia, Kamis (4/4/2024) Jimmy dan Pauline Mitchell bepergian bersama kedua anaknya dengan Jetstar dari Sydney ke Brisbane pada Rabu (3/4). Saat berada di landasan, Mitchell mengeluarkan ponselnya untuk memotret anggota keluarga yang sedang menaiki tangga dan naik ke pesawat. Di saat itulah dia mendengar seseorang berteriak "idiot" di belakangnya.
"Dia berada sekitar 10 hingga 15 meter dari saya dan mengatakan suaranya cukup keras sehingga saya bisa mendengarnya di tengah kebisingan pesawat. Jadi menurutku dia sengaja agar aku mendengarnya," kata Jimmy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jimmy terkejut dengan apa yang didengarnya. Bahkan, dia sempat tidak yakin apakah dia salah dengar atau tidak.
Dia kemudian menghampiri staf tersebut dan menanyakan maksudnya berteriak seperti itu. Dia mengklaim jika staf tersebut mengelak.
"Dia bisa saja berkata, 'Matikan ponselmu' dan saya akan berkata 'OK, maaf' dan mengembalikan ponselku. Yang harus dia lakukan hanyalah mengatakan sesuatu yang membangun," katanya.
Penumpang ini mengaku memahami jika anggota staf perempuan tersebut merasa terintimidasi saat bertengkar karena ukuran dan volume tubuhnya. Kemudian, dia disuruh turun dari landasan dan kembali ke gerbang keberangkatan. Jimmy kemudian diberitahu bahwa dia tidak akan naik pesawat dan polisi federal akan menunggunya.
Saat itu Jimmy tidak membawa paspor atau dompet, karena dipegang oleh istrinya Pauline, serta kedua anak mereka yang sudah berada di pesawat. Jadi dia meminta izin untuk mengambil barangnya dan memberi tahu istrinya. Namun, petugas tidak mengizinkannya.
Sedangkan di pesawat, istrinya Pauline khawatir karena suaminya tak kunjung muncul. Dia berusaha mencari informasi keberadaan suaminya namun disuruh menunggu.
"Saya merasa mereka mencoba mencari tahu apa yang terjadi untuk menentukan apakah saya masih diperbolehkan dalam penerbangan itu, dan itu cukup adil, tapi mereka tidak mau mendengarkan pendapat saya atau keluarga saya," kata Jimmy.
Meskipun akhirnya dia diizinkan naik pesawat, Jimmy ingin maskapai tersebut meminta maaf atas kurangnya komunikasi setelah mendapatkan 'pelecehan secara verbal' oleh seorang anggota staf dan dipermalukan di depan penumpang lain. Dia mengaku keluarganya stres dan trauma.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!