Tangga Menuju Surga Hawaii akan Dirobohkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tangga Menuju Surga Hawaii akan Dirobohkan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 19 Apr 2024 10:31 WIB
tangga Haiku Stairs di Hawaii
Tangga Haiku Hawaii (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Traveler yang aktif di media sosial pasti tak akan asing saat melihat jalur pendakian ini. Berlokasi di Hawaii, jalur nan indah tersebut akan dihilangkan karena pendakinya yang nakal-nakal.

Mengutip CNN, Jumat (19/4/2024), sebuah tangga indah yang mengarah ke tempat indah di Hawaii dirobohkan. Itu karena para turis terus mengakses situs terlarang tersebut.

Tangga Haiku, sebuah landmark Oahu yang sering disebut Tangga Menuju Surga, akan dibongkar mulai akhir April, menurut siaran pers dari pemerintah kota Honolulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dapat berjanji kepada Anda bahwa ini bukanlah keputusan yang berubah-ubah," kata Wali Kota Rick Blangiardi dalam sebuah pernyataan.

Tangga HaikuTangga Haiku (Foto: Magicphotos/Getty Images)

Masalah berkaitan dengan tangga, yang dibangun selama Perang Dunia II oleh Angkatan Laut AS dan secara resmi ditutup untuk umum sejak 1987, telah berlipat ganda di era media sosial.

ADVERTISEMENT

Tangga Haiku terdiri dari 3.922 anak tangga yang berkelok-kelok melewati jalur gunung setinggi 853 meter di Kaneohe di timur Oahu. Meskipun medannya berbahaya, para YouTuber, TikTokers, pencari sensasi, dan turis lainnya terus mengakses tangga tersebut.

"Karena maraknya penyusup ilegal, Haiku Stairs menjadi beban dan biaya yang signifikan bagi kota, dan berdampak pada kualitas hidup penduduk sekitar," kata anggota Dewan Kota Honolulu, Esther Kia'aina.

Dewan memutuskan dengan suara bulat untuk menghapus tangga pada tahun 2021. Pekerjaan akan memakan waktu setidaknya enam bulan dan menelan biaya USD 2,5 juta, menurut kantor walikota.

"Keputusan yang dibuat ini didasarkan pada rasa hormat kami kepada orang-orang yang tinggal di dalam dan di sekitar pintu masuk tangga, rasa hormat kami kepada ʻāina [tanah dan laut] kami, dan rasa hormat kami kepada masa depan dan sejarah masa lalu budaya masyarakat Haʻikū," tambah Walikota Blangiardi.

Menurut sebuah rilis, berbagai faktor mempengaruhi keputusan tersebut.




(msl/fem)

Hide Ads