Spanyol Hapus Rute Bus di Peta Online buat Atasi Overtourism

CNN Indonesia - detikTravel
Sabtu, 20 Apr 2024 11:03 WIB
Barcelona (Foto: iStock)
Jakarta -

Turis asing yang begitu banyak membuat semua orang terganggu bila tidak dikelola dengan baik. Spanyol pun merasakan dan mengatasinya dengan menghapus rute bus di peta online.

Sebuah atraksi populer seluas 17 hektar di Barcelona, Park Guell telah mengalami tantangan karena jumlah wisatawan yang ekstrem. Carmel Hill (tempat Park Guell berada) dikunjungi oleh sembilan juta orang per tahunnya.

Kepopuleran tempat ini menjadi mimpi buruk bagi penduduk setempat khususnya para lansia yang mengeluh, karena harus berdesak-desakan dan tidak mendapatkan tempat duduk di transportasi selama bertahun-tahun.

Salah seorang penumpang lansia, Luz Lopez (75) juga menyampaikan bahwa ia sering mengalami kesulitan untuk menaiki bus. "Sebelumnya, bus sangat penuh bahkan orang-orang yang menggunakan tongkat tidak bisa naik," jelasnya seperti yang dikutip dari Time Out, Kamis (18/4).

Demi mengurangi kerumunan, rute bus 116 yang sering digunakan wisatawan untuk mencapai Park Guell telah dihapus dari Apple Maps dan Google Maps.

Langkah ini diharapkan membantu mengurangi penuh sesaknya kawasan itu dan memudahkan penduduk setempat terutama lansia, untuk menggunakan transportasi umum.

Seorang aktivis lokal, Cesar Sanchez sempat tak percaya bahwa langkah ini dapat mengurangi kerumunan dengan signifikan.

"Awalnya kami menertawakan ide tersebut. Namun kami kagum bahwa langkah ini sangat efektif," ujar César Sánchez.

Ternyata tak hanya itu,kota yang sering dikunjungi di Spanyol, Seville, sebelumnya juga telah mengambil tindakan untuk mengelola jumlah pengunjung.

Plaza de España, sebuah kompleks bersejarah yang menarik ribuan wisatawan setiap hari, kini mengenakan biaya masuk sebesar 25 Euro (Rp 432 ribu) untuk wisatawan.

Biaya ini dimaksudkan untuk mendanai konservasi dan keamanan plaza, sambil mengatur aliran pengunjung.

Tidak hanya di Spanyol, tetapi di seluruh dunia, seperti Hagia Sophia dan Gunung Fuji pun turut serta menerapkan kebijakan serupa untuk mengatasi overtourism.

Tempat-tempat itu telah menaikkan harga tiket masuk atau membatasi jumlah pengunjung untuk memastikan pengalaman yang lebih berkualitas bagi semua orang dan untuk melindungi integritas situs tersebut.



Simak Video "Video: Bali Masuk Daftar Destinasi Tak Layak Dikunjungi 2025"

(msl/msl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork