Gelombang panas ekstrem dan kekeringan mengancam salah satu pulau cantik Thailand, Phi Phi. Pulau ini kekurangan air bersih dan diambang ditutup untuk wisatawan.
Diberitakan Bangkok Post, Selasa (7/5/2024) warga Pulau Phi Phi tidak lagi memiliki persediaan air yang cukup untuk kebutuhan mereka selama lebih 2 bulan. Sehingga muncul pertimbangan untuk penutupan sementara beberapa operasi bisnis jika musim kemarau terus berlanjut.
Sanphet Sisawat, Presiden Asosiasi Pariwisata Krabi, mengungkapkan bahwa perusahaan swasta yang biasa menyediakan air keran untuk rumah tangga, bisnis, restoran, hotel, dan resor di pulau tersebut telah berhenti memasok air tawar sejak 23 April sebagai cadangan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan beberapa pelaku usaha di pulau itu terpaksa membeli air mentah dari pusat Kota Krabi untuk dikosumsi.
Sumber lokal juga mengungkapkan bahwa hotel-hotel besar, resor, dan tempat usaha di pulau-pulau tersebut dilaporkan hampir kehabisan air yang disimpan di sumur artesis mereka. Beberapa warga juga mempertimbangkan untuk menutup sementara usaha mereka jika situasi tidak membaik karena intensitas hujan kecil.
Sanphet menambahkan, situasi tersebut telah menyebabkan kerugian besar bagi operator pariwisata pulau, karena harus melakukan pembatalan hotel dan program tur. Dan untuk memberikan kompensasi kepada operator, pemerintah Provinsi Krabi telah meminta agar Wilayah Angkatan Laut Ketiga memasok 100.000 liter air bersih per perjalanan dari pangkalannya di Phuket.
Dia mengatakan pihak berwenang juga mempertimbangkan untuk menggunakan kapal logistik swasta untuk memasok 200.000 liter air per perjalanan kepada penduduk setempat.
Di wilayah daratan Krabi, sebuah sumber mengatakan bahwa banyak daerah yang mengalami situasi kekeringan serupa seperti di pulau resor. Meskipun ada upaya pemerintah daerah untuk memanfaatkan air baku di waduk dan adanya permintaan hujan buatan, ketinggian air di waduk kini sangat rendah.
Kekurangan juga melanda destinasi di Pattaya
Kekurangan air juga mempengaruhi tempat wisata di Pattaya di Chon Buri dan Koh Chang di Trat.
Singhachai Inthapichai, direktur Divisi Otoritas Pengairan Provinsi 1, mengatakan bahwa perusahaan swasta yang menyediakan air keran untuk wilayah tersebut kesulitan mempertahankan pasokan di tengah tingginya permintaan air konsumsi karena panas ekstrem dan meningkatnya jumlah wisatawan. .
Hal ini menyebabkan kekurangan air keran tidak hanya di Pattaya, tetapi juga di distrik Si Racha di Chon Buri, terutama di daerah pegunungan. Menurut survei divisi, air yang disimpan di waduk di daerah tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat hingga akhir Juni.
Singhachai menambahkan bahwa divisi tersebut mencoba mengatasi masalah ini dengan mengatur pengiriman air ke rumah warga. Juga, dia menandatangani kontrak dengan Divisi Irigasi Kerajaan untuk memompa air di daerah lain untuk konsumsi lokal.
Bahkan taman nasional pun juga mengalami kekeringan. Niramitr Songsaeng, kepala taman nasional mengatakan, air terjun Khlong Phlu di Taman Nasional Moo Koh Chang telah ditutup sementara sejak 3 Mei karena kekurangan air. Air terjun lain di taman tersebut telah ditutup setidaknya selama sebulan karena kejadian ini.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak