Terowongan bawah laut yang menghubungkan dua benua direncanakan akan dibuat. Biayanya fantastis, capai Rp 103,6 triliun.
Melansir Daily Star, Kamis (9/5/2024), proyek ambisius yang akan menghubungkan Eropa dan Afrika akan digarap. Berupa terowongan bawah laut yang menghubungkan Spanyol dan Maroko melalui layanan kereta api yang sudah ada.
Direncanakan pembangunan itu akan selesai pada 2030. Itu bertujuan untuk menunjang Piala Dunia 2030 yang akan diselenggarakan oleh Spanyol, Portugal, dan Maroko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan The Telegraph, Perusahaan Nasional Maroko untuk Studi Selat (SNED) memulai menjajaki pembiayaan dan hal-hal strategis dari proyek. Diperkirakan upaya itu akan menelan biaya sekitar 6 miliar Euro atau sekitar Rp 103,6 Triliun. Namun, biaya sesungguhnya masih belum dikonfirmasi dan mungkin dapat lebih tinggi.
Menteri air dan peralatan Maroko, Nizar Baraka, menemui Menteri Transportasi Spanyol, Oscar Puente, pada Maret lalu untuk membahas rencana tersebut.
Jarak terpendek antara kedua negara tersebut ada di Selat Gibraltar. Tempat itu juga yang dipertimbangkan untuk terowongan bawah laut nantinya. Itu berarti terowongan akan memiliki panjang sekitar 27,3 kilometer dan titik terdalam mencapai 475 meter di bawah permukaan.
Diyakini terowongan itu dapat menampung 12,8 juta penumpang setiap tahunnya. Sementara pihak berwenang juga mengatakan bahwa terowongan itu dapat membuat hubungan perdagangan akan lebih mudah antara kedua negara.
Nantinya, layanan kereta api baru yang melintas di terowongan itu akan menjadi kemudahan bagi penggemar sepak bola. Selain itu, disebut juga proyek itu dapat lebih ramah lingkungan dengan pilihan moda kereta api dibanding pesawat.
Sementara itu, untuk saat ini traveler yang melakukan perjalanan antara Spanyol dan Maroko memiliki dua pilihan utama. Pertama dengan memesan penerbangan antara Madrid dan Tangier dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Atau traveler dapat melakukan perjalanan dengan mobil dan menyeberang dengan feri. Rute itu memakan waktu 9-12 jam. Sedangkan dengan proyek kereta yang diusulkan, dengan kereta berkecepatan tinggi dapat menempuh waktu sekitar 5,5 jam.
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol