Museum ini masih berjuang agar para pria tidak memasuki salah satu pamerannya. Namun, pengadilan berkata sebaliknya.
Mengutip BBC, Jumat (17/5/2024), sebuah museum di Australia bersikukuh mempertahankan pamerannya hanya untuk wanita. Namun, pengadilan memerintahkan agar pria diizinkan masuk berdasarkan undang-undang anti-diskriminasi.
Adalah Museum of Old and New Art di Tasmania tempatnya. Mereka mengajukan banding untuk membatalkan keputusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena, keputusan tersebut dinilai terlalu sempit dalam melihat sejarah dan ketidakberuntungan perempuan dalam masyarakat yang sedang berlangsung. Mereka mengatakan keberadaan Ladies Lounge dapat "mempromosikan kesempatan yang sama".
Pengadilan mengeluarkan keputusannya pada bulan April menyusul gugatan diskriminasi gender yang diajukan oleh warga New South Wales, Jason Lau. Ia ditolak masuk di lounge tersebut.
Kirsha Kaechele, seniman di balik lounge, mengatakan bahwa ia akan menentang keputusan itu dengan membuat ruang tersebut tetap "sesuai" dengan peraturan.
Lounge yang berisi beberapa karya museum paling terkenal, mulai dari Picasso hingga Sidney Nolan, telah ditutup untuk umum sejak perintah pengadilan.
Berubah menjadi toilet
Rencana Kaechele selanjutnya adalah mengubah lounge yang dilapisi beludru itu menjadi toilet wanita dan gereja. Menurutnya bentuk baru itu memungkinkannya untuk terus beroperasi sebagai ruang khusus wanita di bawah pengecualian hukum.
"Ada toilet yang luar biasa yang akan hadir. Ladies Lounge akan beroperasi sebagai toilet wanita. Ini adalah toilet yang dirayakan di seluruh dunia. Ini adalah toilet terhebat, dan para pria tidak akan diizinkan untuk melihatnya," kata Kaechele.
Beberapa karya seni utama, seperti karya Picasso, akan dipindahkan ke toilet wanita yang ada di museum untuk memastikan "tidak ada gangguan" saat dia mengajukan permohonan pengecualian lainnya.
Dan hanya pada hari Minggu, para pria akan diizinkan masuk ke dalam ruangan, untuk belajar menyetrika dan melipat cucian.
"Para wanita dapat membawa semua cucian bersih mereka dan para pria dapat melakukan serangkaian gerakan yang anggun (yang dirancang oleh Rinpoche dan disempurnakan oleh para ahli tai chi) untuk melipatnya," ujarnya.
Gugatan Lau telah menjadi "berkah tersembunyi", katanya.
"Berkat keputusan tersebut, kami tidak punya pilihan selain membuka diri terhadap berbagai macam pengalaman yang memperkaya diri, spiritual, pendidikan untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru yang menarik, dan menjadi lebih baik," katanya.
Kaechele sebelumnya mengatakan bahwa kasus yang berisiko tinggi ini telah membuat karya seninya seperti hidup kembali, dan mengisyaratkan bahwa ia akan memperjuangkannya sampai ke Mahkamah Agung jika perlu.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol