Sandiaga Nggak Habis Pikir Ada Bule Mandi 'Bensin' di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga Nggak Habis Pikir Ada Bule Mandi 'Bensin' di Bali

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 20 Mei 2024 21:35 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Masih banyak turis nakal di Bali. Terbaru, ada bule seksi membuat konten di Pertamini dengan mandi dari nosel bensin.

Menparekraf Sandiaga Uno mengaku kaget dengan perilaku turis asing itu. Ia menyatakan bisa memahami kalau saat ini banyak sekali konten kreator yang nyeleneh.

Namun apa yang dilakukan, fenomena yang baru terjadi itu sungguh sangat berbahaya. Apa lagi jika ada yang terpengaruh dan tanpa berpikir panjang akan akibatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pas saya di Bali ini, ada saja. Ada yang ngonten di Pertamini, mandi bensin," kata Sandiaga dalam temu jurnalis mingguan secara daring, Senin (20/5/2024).

"Saya nggak habis pikir. Memang ini fenomena meng-create konten di mana itu konten yang sangat berbahaya. Baik kesehatan sendiri maupun juga bagi keamanan publik," tegas dia.

ADVERTISEMENT

"Bisa dibayangkan kalau terpercik api dan dia terbakar. Itu tentunya sangat berbahaya dan kami langsung berkoordinasi. Jangan sampai ini jadi inspirasi dan diikuti oleh banyak orang," Sandiaga menambahkan.

Turis nakal tidak hanya yang mandi dari Pertamini, karena ada pula yang bikin sekte sesat. Keadaan itu menimbulkan pertanyaan akan fungsi pengawasan dari pemerintah.

Menanggapi hal itu, Sandiaga menjawab dengan solusi dari pengawasan dengan pelibatan lingkup komunitas juga tokoh adat.

"Dan mengenai sekte sesat di Candidasa Karangasem. Mereka mendapat izin kegiatan yoga dalam grup kecil," tegas dia.

"Ini kita tingkatkan pengawasan tentunya dengan pariwisata berbasis komunitas," ungkap Sandiaga.

"Karena kalau komunitas ini dilibatkan, maka kita bisa percaya bahwa kita bisa saling mengingatkan. Termasuk juga peran tokoh-tokoh adat juga tokoh agama, desa wisata juga desa adat bisa kita upayakan untuk saling berkoordinasi," urai dia.




(msl/wsw)

Hide Ads