Gaya Traveling Gen Z dan Milenial Mirip, Sama-sama Ingin Tinggalkan Zona Kesepian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gaya Traveling Gen Z dan Milenial Mirip, Sama-sama Ingin Tinggalkan Zona Kesepian

Syanti Mustika - detikTravel
Senin, 27 Mei 2024 18:22 WIB
Ilsutrasi Traveling
Ilustrasi (Dok. Shutterstock)
Jakarta -

Pandemi mengubah banyak hal, termasuk preferensi traveler untuk jalan-jalan. Kini, terungkap fakta menarik alasan gen Z dan milenial ikut open trip karena ingin keluar dari 'zona kesepian'.

Tak dimungkiri, kemudahan internet dan cepatnya berkembang aplikasi medsos membuat para Gen Z dan milenial lebih terpaku dengan ponselnya. Ditambah lagi, saat pandemi ada lockdown, yang menyebabkan interaksi sosial sangat terbatas.

Namun di balik canggihnya teknologi, Gen Z dan milenial ternyata merasa kesepian. Dan, kini mereka sedang berupaya untuk keluar dari zona itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi cara mereka mengusir atau mengisi kesendirian tersebut dengan memesan liburan dengan orang asing untuk menjalin lebih banyak persahabatan tatap muka, seperti open trip.

Fakta itu diungkapkan oleh Intrepid Travel, yang melayani grup perjalanan kecil ke berbagai destinasi. Agen perjalanan itu hanya melayani grup kecil yang pesertanya tak lebih dari 10 orang.

ADVERTISEMENT

Mereka melihat adanya peningkatan minat anak muda terhadap tur kelompok semacam ini. Yang paling dicari para pemesannya adalah wisata experience.

Dilansir dari Bussines Insider, Senin (27/5/2024) Matt Berna, presiden Intrepid Travel di Amerika, mengatakan bahwa perusahaannya mulai menerima permintaan dari orang-orang berusia 30-an yang mencari petualangan di luar jalur. Generasi milenial secara tradisional menghargai peluang yang didorong oleh pengalaman, dan keinginan tersebut tidak berkurang seiring berjalannya waktu.

Laporan Tren Perjalanan Global 2023 dari American Express Travel menemukan bahwa hampir 80% responden milenial dan Gen Z mengatakan mereka ingin 'mengikuti kehidupan penduduk lokal di destinasi yang mereka kunjungi' menunjuk pada aktivitas seperti mengunjungi situs budaya lokal dan atraksinya.

Airbnb juga melaporkan pada tahun 2020, mereka menemukan bahwa 'pertemuan mendalam' menjadi lebih populer di kalangan generasi ini, dengan minat meningkat 102% dari tahun ke tahun.

Gen Z dan milenial lebih cenderung mengikuti liburan berdasarkan minat, bukan destinasinya. Berbeda sekali dengan generasi di atas mereka yang cenderung liburan berdasarkan tujuannya. Wisatawan yang lebih tua cenderung merencanakan liburan di sekitar tempat wisata konvensional seperti Menara Eiffel di Paris, karena tempat tersebut populer.

Destinasi dan kegiatan yang ramai diincar traveler muda

Setelah melakukan riset konsumen terhadap lebih dari 300.000 wisatawan, Intrepid Travel secara resmi memperluas rentang usia perjalanan muda menjadi 35 pada bulan Februari.

"Perusahaan melakukan riset konsumen ekstensif yang menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan berusia 18 hingga 35 tahun lebih memilih bepergian dengan orang-orang yang berusia sama," mereka mengungkapkan.

Mengenai tujuan wisatawan, Berna mengatakan, di Amerika Selatan unggul, dimana dengan Peru adalah daya tariknya. Negara ini menutup tempat-tempat wisatanya di tengah kerusuhan politik dari akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023, dan dibuka kembali pada bulan Februari 2023.

Posisi teratas lainnya adalah Korea Selatan, yang menurut Berna biasanya lebih terjangkau dibandingkan Jepang. Intrepid Travel mengatakan mereka melihat peningkatan pemesanan ke Korea Selatan sebesar 172% secara global dari tahun 2022 hingga 2023.

Di Intrepid Travel, traveler yang hobi bersepeda memilih bepergian ke Vietnam untuk menjajakan situs-situs lokal. Pengalaman berdasarkan berkemah, festival, dan makanan juga merupakan pilihan yang dapat dijelajahi wisatawan.




(sym/fem)

Hide Ads