Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan dua kunci hingga pariwisata Indonesia berhasil menempati peringkat-22 Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF). Apa itu?
Indonesia naik sepuluh peringkat TTDI, sebelumnya rangking ke-32 menjadi rangking ke-22.
Peringkat itu jauh melampaui target yang semestinya. Sandi berujar awalnya Indonesia hanya ditargetkan berada di posisi ke-29 namun nyatanya berhasil berada lebih tinggi dari target tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bangga banget karena kali ini kita menargetkan hanya masuk ke posisi 29 tapi ternyata kita berhasil menuju 20 besar dan peringkat gemilang ini kita nggak boleh berpuas diri," kata Sandi dalam konferensi pers, Senin (27/5/2024).
Capaian itu sebagai bonus dari hasil yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam memberlakukan kebijakan-kebijakan terkait pariwisata. Salah satunya melalui destinasi super prioritas.
"Karena World Economic Forum ini menilai setiap dua tahun dan salah satu alasannya kenapa kita bisa meningkat karena kebijakan destinasi super prioritas itu mendapat nilai yang sangat tinggi, dari 119 negara kita naik sepuluh peringkat. Itu karena didukung oleh bagaimana pemerintah memprioritaskan kebijakannya untuk mendukung pariwisata, membangun destinasinya, memberikan kebijakan seperti libur bersama," kata dia.
Dari hasil ini membuat Indonesia melesat jauh dari negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Untuk di Asia Tenggara sendiri, Indonesia masih kalah saing dengan Singapura dan untuk lingkup Asia secara luas Indonesia masih bersaing dengan Jepang, China, dan Korea Selatan.
"Kita di atas Belgia, Selandia Baru, dan juga Turki," kata Sandiaga.
Namun, Sandiaga tak besar kepala dengan kenaikan peringkat ini. Ia menyebut masih banyak yang harus diperbaiki untuk terus menaikan kualitas pariwisata di Indonesia.
"Dan yang harus diperbaiki apa saja kira-kira? Kita ini yang jadi pr besar adalah kesehatan dan kebersihan. Pr besar kedua adalah jaringan internet termasuk di Likupang belum ter-cover oleh digital coverage. Terus ada tourist service and infrastructure ini kita perlu bangun infrastruktur dan juga openness travel and tourism, nah ini bentuk seperti kebijakan-kebijakan yang lebih terbuka misalnya bebas visa kunjungan dan lain sebagainnya," ujarnya.
Kemudian, Mas Menteri sapaan akrabnya mengatakan Indonesia telah berhasil masuk ke level tingkat dunia melalui prioritisasi, travel social economy impact, demand sustainability, keindahan alam, dan juga budaya yang kaya. Dan setelah apa yang telah dicapai oleh pariwisata Indonesia ini menjadi bukti bahwa kebijakan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh dirinya dan pemerintah.
Dibuktikan dengan adanya peningkatan wisatawan hingga pertumbuhan ekonomi. Selain itu dampak positif dari pencapaian ini adalah kesejahteraan masyarakatnya.
"Jadi happy banget dan ini bukti kebijakan kita lebih tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Dan dibuktikan bukan hanya indeks yang semakin meningkat tapi juga kunjungan dari wisatawan mancanegara, pergerakan wisata nusantara, investasi yang lebih meningkat, dan pertumbuhan ekonomi. Tentu multiple effect-nya adalah kesejahteraan masyarakat kita yang turut terangkat," kata Sandi.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol