Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2024 resmi dibuka hari ini. Dengan tema 'Edge of Tomorrow: Dive Into the Depth of Extreme Sport', traveler bisa berburu banyak di sini.
Pameran yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) hingga tanggal 2 Juni nanti akan menghadirkan sekitar 150 exhibitor dari ekosistem olahraga ekstrem laut, maupun darat.
Presiden Direktur Dyandra Event Solution, Michael Bayu A Sumarijanto mengatakan, pada pameran tahun ini lebih bervariasi lagi, karena terdapat beberapa olahraga ekstrem yang unjuk gigi.
Yang membedakan dengan pameran-pameran di tahun sebelumnya di antaranya memperkenalkan olahraga ekstrem roda dua, serta mancing.
"Exhibitornya ada sekitar 150-an lebih ya. Kalau pengembangannya itu sekarang roda dua terus mancing, surfskate, terus ada water sport yang jet di kaki, segala macam lah. Jadi mulai perintilan-perintilan paralayang udah mulai masuk. Saya dengar rock climbing juga ada. Apparel-apparelnya juga udah masuk, jadi pengembangan special interest hobby itu udah di luar dari diving," katanya di JCC, Kamis, (30/5/2024).
Semakin banyak exhibitor yang hadir di sini juga semakin membuat ragam olahraga ekstrem akan lebih dikenal lebih luas, secara potensi olahraga ekstrem di Indonesia ini begitu besar.
Usai membuka pameran, Deputi Bidang Produk dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsensius Jemadu menyebut, pihaknya mengajak semua pihak untuk bahu-membahu dalam membangun ekosistem olahraga ekstrem di Indonesia.
"Oleh karena itu kemenparekraf beberapa tahun terakhir fokus ke wisata minat khusus. Kita harus bisa menggarap sangat serius dan bisa berikan manfaat besar bagi rakyat Indonesia, kita ada punya diving, surfboard, dan lain-lain, kita berusaha dorong ini terus," ucap Vinsen.
Dengan potensi alam yang berlimpah, semestinya Indonesia harus bisa mengembangkan potensi wisata dengan lebih baik lagi. Melalui kegiatan DXI 2024 ini, semoga bisa menjadi akselerator supaya potensi wisata di Indonesia lebih terkenal ke kancah yang luas.
Vinsen menambahkan, sudah seharusnya Indonesia memiliki ikon olahraga ekstrem seperti negara-negara lainnya. Jangan sampai dengan potensi yang besar ini, Indonesia malah tidak bisa bersaing karena ekosistemnya tidak terbangun dengan baik.
"Jangan sampai kita jago kandang sendiri. Kalau bisa kita juga undang dari luar. Kita gak punya event ikonik untuk bahari. Di Thailand, Jepang, dan China banyak, tapi Indonesia gak punya. Kita pernah lakukan event exhibition, tapi on and off. Saya 32 tahun di Kemenparekraf saya ikuti perkembangannya sangat miris. Ini memang mendapat dukungan luar biasa dan mudah mudahan ini jadi ikonik event untuk bidang sport extreme di bidang bahari," terang dirinya.
Dari helatan DXI 2024, Vinsensius melambungkan harapan agar potensi wisata dan olahraga ekstrem semakin berkembang, serta memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
"Kita berharap event-event makin banyak di Indonesia dan event DXI ini jadi event ikonik, sekali lagi Michael ini ada dua roh disini yaitu deep dan extreme. Kalau bisa dua duanya bisa berjalan baik," tutupnya.
(wsw/wsw)