Selamat Datang di Tanah Dewa Kucing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selamat Datang di Tanah Dewa Kucing

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 01 Jun 2024 15:03 WIB
Pulau kucing Tashirojima, Jepang
Pulau kucing Tashirojima, Jepang (Foto: AP)
Jakarta -

Kuil ini dibuat untuk menghormati kucing. Lokasinya berada di sebuah pulau di Jepang di mana jumlah mereka lebih banyak dari manusia.

Mengutip AP, Sabtu (1/6/2024), di sebuah pulau kecil di lepas pantai timur laut Jepang, para pengunjung memberikan persembahan di sebuah kuil. Para penjaga kawasan lokal yang tidak biasa itu adalah para kucing.

"Neko Jinja," atau Kuil Kucing, memitoskan kucing sebagai malaikat pelindung Tashirojima. Di sana jumlah kucing lebih banyak daripada manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legenda mengatakan bahwa pulau ini dulunya terkenal dengan serikultur (peternakan sutera) dan para petani memelihara kucing karena mereka dapat mengusir tikus dan melindungi kepompong ulat sutera dari hewan pengerat.

Para nelayan di pulau ini juga secara tradisional percaya bahwa kucing membawa keberuntungan. Mereka termasuk yang dipercaya membawa tangkapan ikan yang banyak.

ADVERTISEMENT
Pulau kucing Tashirojima, JepangPulau kucing Tashirojima, Jepang (Foto: AP)

Legenda lain mengatakan bahwa para nelayan biasanya mengamati perilaku kucing untuk mendapatkan petunjuk tentang cuaca yang akan datang sebelum melaut.

Penduduk pulau ini telah lama hidup berdampingan dengan kucing. Namun, suatu hari, seorang nelayan tidak sengaja melukai seekor kucing saat bekerja.

Merasa lalu merasa kasihan dengan cedera yang diderita kucing itu. Lalu, penduduk pulau membangun kuil untuk kucing.

Tashirojima adalah bagian dari Kota Ishinomaki di Prefektur Miyagi di wilayah Tohoku. Kawasan ini terkenal setelah tsunami meluluhlantakkan daerah tersebut akibat gempa bumi berkekuatan 9 skala Richter pada tanggal 11 Maret 2011.

Lebih dari 100 kucing menghuni Tashirojima, bersama dengan sekitar 50 manusia, menurut situs web kota.

Di sepanjang jalan beraspal yang membentang sekitar 2 kilometer di antara dua pelabuhan di pulau ini, kucing-kucing merawat diri mereka sendiri dan bercengkerama dengan kucing-kucing lain.

Terdapat beberapa kafe dan penginapan, namun tidak ada toko penyewaan mobil, pom bensin, atau transportasi umum. Wisatawan diharapkan untuk berjalan kaki naik dan turun bukit saat berkunjung.

Sebagian besar kucing-kucing ini sudah terbiasa dengan wisatawan. Jadi, traveler dapat mengelus-elus hewan-hewan ramah ini di seluruh pulau.




(msl/fem)

Hide Ads