Hiu terlihat memuntahkan seekor echidna atau nokdiak atau yang disebut juga ekidna atau landak semut atau babi duri. Proses itu pun mengejutkan para peneliti.
Mengutip BBC, Senin (10/6/2024), seekor hiu macan di Australia utara telah memberikan kejutan bagi para peneliti. Ia memuntahkan seekor echidna yang masih utuh, hewan terkenal sebagai hewan yang hidup di darat.
Tim dari James Cook University (JCU) sedang dalam perjalanan menandai hiu di dekat Pulau Orpheus di Queensland ketika mereka menyaksikan momen tersebut. Kejadiannya pada bulan Mei 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hiu Bisa jadi Detektor Badai Alami |
Mereka percaya bahwa ini adalah pertama kalinya seekor hiu macan terekam memakan salah satu hewan berduri, yang dapat tumbuh hingga sekitar 50 cm.
"Ketika hiu itu memuntahkannya, saya melihatnya dan berkomentar: "Apa-apaan itu?" kata peneliti hiu, Nicolas Lubitz.
"Saya hanya berhasil mendapatkan satu foto, tetapi Anda bisa melihat garis besar echidna di dalam air," dia menambahkan.
Para peneliti percaya bahwa echidna, spesies yang hanya bisa ditemukan di Australia dan sebagian Papua Nugini, pasti tertangkap saat berenang di perairan dangkal atau bahkan di antara pulau-pulau.
Dikenal karena nafsu makannya yang besar, hiu macan bukanlah pemakan yang pilih-pilih. Mereka telah didokumentasikan memakan burung laut, ban, pelat nomor, dan bahkan TV kecil.
"Saya pernah melihat video mereka memakan batu tanpa alasan," kata Dr Lubitz.
Namun, memuntahkan kembali makanan adalah hal yang tidak biasa, tapi dia menduga hiu sepanjang 3 meter ini meremehkan hasil tangkapannya.
"Itu adalah echidna yang sepenuhnya utuh dengan semua duri dan kakinya. Dalam kasus ini, saya pikir echidna itu pasti hanya merasa sedikit lucu di tenggorokannya," katanya.
Hiu itu tidak terluka selama pertemuan dan kemudian dipasangi pelacak dan dilepaskan.
Tim JCU merupakan bagian dari upaya selama tiga tahun di seluruh negara bagian untuk menandai spesies seperti kakap, belanak, pari, dan berbagai spesies hiu dengan pelacak akustik dan satelit, untuk mengumpulkan data tentang kehidupan laut yang mendiami setiap area.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!