Bawa Pulang Pistol Air Bekas Festival Songkran, Turis Ditahan di Changi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bawa Pulang Pistol Air Bekas Festival Songkran, Turis Ditahan di Changi

bonauli - detikTravel
Rabu, 12 Jun 2024 16:35 WIB
Air terjun di Bandara Changi Singapura
Bandara Changi (Getty Images/Mlenny)
Singapura -

Seorang turis Singapura dibuat pusing habis liburan. Ia ditahan di Bandara Changi karena sebuah barang yang dipakai untuk Festival Songkran.

Dilansir dari VN Express pada Rabu (12/6), Rajah, seorang warga Singapura liburan ke Thailand bersama keluarga saat Festival Songkran diadakan. Di sana mereka menikmati perang air yang jadi atraksi utama.

Dalam video yang diunggahnya di Instagram, Rajah bercerita bahwa ia liburan di sana pada bulan Mei selama enam hari. Mereka merayakan Tahun Baru Thailand dengan sangat meriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengikuti perang air secara maksimal, mereka membeli pistol air. Sayang jika dibuang, pistol air itu kemudian dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Mereka terbang dari Thailand tanpa masalah, justru saat tiba di Bandara Changi-lah malapetaka muncul.

ADVERTISEMENT

Rajah dan keluarganya menyelesaikan prosedur bea cukai di Terminal 2 Bandara Changi, namun mereka diminta untuk kembali dan tas mereka dipindai lagi.

"Petugas membuka semua tas kami, mencari pistol air mainan," ucapnya.

Suaminya dibawa ke sebuah ruangan dan ditahan selama sekitar satu jam serta diminta menandatangani slip pengakuan dan slip pemberitahuan oleh Kepolisian Singapura.

Mereka mengonfirmasi bahwa ia dan keluarga membawa barang-barang terlarang, termasuk pistol air yang terdaftar sebagai barang terlarang.

Menurut situs web Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan, senjata mainan dan replika, termasuk pistol air, terdaftar sebagai "barang terlarang."

Berdasarkan hukum Singapura, barang-barang terlarang memerlukan otorisasi yang tepat dari otoritas yang berwenang sebelum dapat diimpor ke negara-kota tersebut.

"Saya memposting tentang insiden tersebut untuk memperingatkan orang lain yang mungkin tidak mengetahui hukum mengenai senjata mainan dan menghindari potensi kerepotan, seperti yang dialami keluarga saya," ucap Rajah.




(bnl/bnl)

Hide Ads