Bali Obral Izin Pembangunan Hotel, Pengelola Penginapan: Persaingan Harus Dihadapi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bali Obral Izin Pembangunan Hotel, Pengelola Penginapan: Persaingan Harus Dihadapi

bonauli - detikTravel
Jumat, 14 Jun 2024 08:39 WIB
Ilustrasi kamar hotel
Ilustrasi hotel (Getty Images/alvarez)
Denpasar -

Izin pembangunan hotel Bali dipersoalkan karena dinilai diobral hingga penginapan kesulitan mencapai okupansi ideal. Pengalola hotel memilih untuk menghadapi persaingan itu dengan membuat pembeda.

Pembangunan sebuah vila di Bali dikecam karena sampai memotong tebing. Netizen pun geram, Bali dianggap menyepelekan tata kelola ruang wilayah.

Semakin mudah membangun hotel, otomatis jumlah penginapan di Bali semakin meningkat. Persaingan antar hotel pun terlihat ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data yang dimiliki PHRI Bali, saat ini di Pulau Dewata memiliki lebih dari 3.500 hotel dengan kapasitas kamar sekitar 146 ribu kamar. Okupansi hotel di Bali tidak pernah mencapai persentase ideal selama 2010 hingga 2024.

Selama 14 tahun terakhir rata-rata okupansi hotel hanya berkisar antara 60% hingga 62%. Adapun, tingkat rata-rata okupansi hotel idealnya adalah 70% hingga 75%. Dengan persentase keterisian itu, hotel mampu menjalankan operasional dengan baik.

ADVERTISEMENT

Menanggapi isu ini, Theresa Yudistira, corporate director of marketing dari Adiwana Hotel and Resort, merespons penilaian itu. Adiwana Hotel and Resort adalah salah satu hotel terbaik dunia yang dirilis oleh Tripadvisor melalui Traveler Choice Best of Best Awards 2024.

"Kami tidak takut bersaing dengan hotel-hotel baru, karena kami percaya bahwa setiap hotel di Adiwana Hotels & Resorts memiliki keunikan dan keunggulannya masing-masing, dengan target market tersendiri," kata Theresa pada Kamis (13/6).

Theresa menjelaskan bahwa Adiwana Hotel and Resort selalu berevolusi dan beradaptasi dengan perubahan maupun trend yang ada, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh brand. Ini mengapa, Adiwana Hotel and Resort tidak terlalu ambil pusing soal persaingan.

"Kami menjadikan persaingan sebagai motivasi untuk terus berevolusi menjadi lebih baik lagi," ujar dia.

Adiwana memiliki 11 properti yang tersebar di Ubud hingga Nusa Penida. Theresa mengaku bahwa sejauh ini okupansi mereka tetap aman.

"Sejauh ini, tidak mempengaruhi. Okupansi hotel2 kami masih terjaga di level yang baik. Masalah air pun tidak ada," kata dia.

Cynthua Gabriella, Cluster Asstant Marketing Communications Manager SereS Springs Resort & Spa Singakerta pun memiliki pendapat yang sama.

"Kalau dari SereS sendiri merasa ada pesaing baru pasti sih, cuma kita cukup pede dengan service dan properti kita," ujar Cynthia.

Lebih lanjut, market dari SereS Springs Resort & Spa Singakerta tak melulu honeymooners.

"Soalnya properti kita punya fasilitas meeting dan event terbaik di Ubud," kata dia.




(bnl/fem)

Hide Ads