Sains Ungkap Rasa Makanan di Pesawat Jadi Berbeda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sains Ungkap Rasa Makanan di Pesawat Jadi Berbeda

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 18 Jun 2024 08:53 WIB
Ilustrasi Pramugari
Ilustrasi makanan di pesawat (iStock)
Jakarta -

Situasi di dalam pesawat yang berada di ketinggian 30.000 kaki ternyata amat berbeda dengan di darat. Cita rasa makanan pun menjadi tak sama.

Dicatat oleh Food & Wine dan dikutip pada Selasa (18/6/2024), karena kekeringan udara di dalam kabin, penumpang bakal mengalami dehidrasi. Akibatnya, kelembaban saluran hidung dan bronkus menurun. Efeknya, indra perasa dan penciuman berubah secara drastis dalam penerbangan.

Selain dehidrasi, tekanan udara yang lebih tinggi dan tingkat kebisingan lebih dari 80 desibel juga mempengaruhi indra perasa dan penciuman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanya, kendati traveler bisa mengecap rasa makanan yang dihidangkan di pesawat, kemungkinan besar rasanya tidak akan sama seperti saat berada di darat. Biasanya, rasa asin dan manis semakin lemah seiring bertambahnya ketinggian.

Jadi, agar rasa setara dengan saat di darat, makanan di pesawat dihidangkan dengan lebih banyak garam untuk makanan gurih atau gula untuk puding atau makanan pembuka lainnya.

ADVERTISEMENT

Charles Spence, seorang psikolog eksperimental di Universitas Oxford Inggris, yang mempelajari bagaimana lingkungan dan suara tertentu mempengaruhi rasa, mengungkapkan sebuah penelitian soal rasa makanan di pesawat bisa berbeda dalam sebuah wawancara dengan Post.

Dia mengungkapkan sebuah studi pada 2011 dari Institut Fraunhofer di Jerman melakukan uji coba untuk membuktikan soal rasa makanan di ketinggian dengan simulasi. Penelitian itu menempatkan sejumlah orang sebagai penumpang pesawat.

Mereka duduk di kursi sempit di ruang bertekanan yang dirancang dengan tekanan udara rendah seolah di kabin pesawat pada ketinggian 30.000 kaki.

Maskapai penerbangan Lufthansa, yang menugaskan penelitian itu, menyediakan makanan kepada kepada peserta saat dikelilingi oleh dengung mesin pesawat berkekuatan 80 desibel dan saat kursi mereka bergetar untuk meniru turbulensi.

Studi tersebut menemukan bahwa rasa yang masih terasa adalah pahit, asam, dan pedas.

Pengujian lain menunjukkan bahwa rasa yang tetap konsisten pada ketinggian adalah umami, yang merupakan rasa inti masakan Jepang yang gurih, seperti saus yang mengandung kedelai, yakitori, dan miso. Bisa jadi itu karena masakan umami cenderung memiliki kadar natrium yang lebih tinggi.

"Jika bukan karena kebosanan yang dirasakan banyak orang saat terbang, rekomendasi terbaik adalah makan di darat," kata Spence.

Tetapi, lanjut Spence, jika menginginkan makanan enak di angkasa, pilihlah sesuatu yang pedas atau asin, seperti makanan Meksiko atau sushi.

"Apa saja yang rasanya umami, jadi keju parmesan, jamur, tomat, dll, dan kalau minum jus bisa dengan menggandakan buah," kata Spence.




(fem/fem)

Hide Ads