Kaum Nudis Ketar-ketir, Pantai Telanjang Sepi-Peminatnya Makin Turun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kaum Nudis Ketar-ketir, Pantai Telanjang Sepi-Peminatnya Makin Turun

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 21 Jun 2024 21:05 WIB
Traveler Nudis
Foto: Ilustrasi kaum nudis (sassyresuello/Instagram)
Berlin -

Asosiasi Kaum Nudis di Jerman sedang ketar-ketir. Pantai telanjang di sana makin sepi, jumlah pengunjungnya makin hari makin turun, tak sebanyak dulu.

The German Association for Free Body Culture (DFK) mulai khawatir akan kelangsungan masa depan kaum nudis. Itu karena peminat gaya hidup ini menunjukkan tren yang menurun setiap tahunnya.

Jumlah orang yang mau bertelanjang bulat di tempat umum makin sedikit. Jumlah keanggotaan mereka juga terus berkurang. Sepertinya orang-orang sudah mulai menunjukkan ketidakminatan mereka dengan gaya hidup bertelanjang ria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Guardian, dalam 25 tahun terakhir, jumlah anggota DFK terus menurun. Dari 65.000 anggota 25 tahun lalu, kini jumlah anggota DFK tinggal tersisa 34.000 orang saja.

DFK bahkan membatalkan acara ulang tahun organisasi mereka bulan Agustus nanti karena peminatnya yang sedikit. Kaum nudis sudah mulai 'malas' untuk mengikuti acara tersebut.

ADVERTISEMENT

Selama ini, Jerman termasuk negara yang relatif 'bebas' bagi kaum nudis untuk mengekspresikan diri mereka. Di benua Eropa, Jerman termasuk negara yang liberal dalam urusan telanjang di depan publik.

Selama berpuluh-puluh tahun, kaum nudis bisa bertelanjang bulat dengan bebas di beberapa taman dan pantai khusus, tanpa mereka harus merasa takut-takut.

Namun sekarang, publik Jerman sudah mulai 'berubah'. Mereka jadi lebih 'acuh' bila ada orang yang bertelanjang ria di tempat umum.

Presiden DFK, alfred Sigloch mengklaim, pergeseran perilaku ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Perbedaan generasi yang teramat jauh hingga kamera handphone yang sudah semakin canggih jadi salah satu faktor yang memengaruhi fenomena tersebut.

Media Sosial Berpengaruh Besar

Media sosial yang sudah semakin massif dewasa ini juga ditengarai jadi faktor mengapa kaum nudis mulai meninggalkan gaya hidup 'nyeleneh' tersebut.

Orang zaman sekarang bisa dengan mudah menghina orang lain yang berpenampilan fisik 'beda' dan tidak sesuai dengan standar kecantikan dan kegantengan yang mereka anut di media sosial.

"Kemunculan sekte tubuh sempurna di Tiktok dan Instagram meningkatkan tekanan bagi orang-orang untuk tidak mau membuka baju mereka di tempat umum," ujar Sigloch, seperti dikutip dari New York Post, Jumat (21/6/2024).

Menurunnya jumlah peminat kaum nudis juga ditengarai disebabkan oleh banyaknya camping ground khusus kaum tersebut yang tutup dan berganti tema menjadi glamping karena lebih mendatangkan cuan.

"Itu berpengaruh juga, di antara faktor lainnya. Tapi, faktanya selama pandemi COVID-19, banyak orang yang mencari alternatif kegiatan outdoor yang lebih sehat," imbuh Sigloch.

Sigloch pun berharap, ia bisa menarik lebih banyak anggota yang mau bergabung ke komunitas nudis di masa depan.

"Kami akan terus berjuang untuk menjaga setiap orang yang mau bertelanjang dan bergabung bersama kita," tutup Sigloch.




(wsw/wsw)

Hide Ads