Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Lombok Tengah, NTB Lalu Sungkul melarang pedagang cilok jualan di Pantai Kuta Mandalika. Wisatawang suka mengeluh.
"Jadi bagaimana kalau pedagang pentol (cilok) yang satu setel cilokak, satu setel lagu Roma Irama, adalagi yang setel dangdut, terus yang tit tennonet-nonet. Itu kan bagaimana," kata Sungkul kepada detikBali di Mandalika, Sabtu (6/7/2024).
Menurut Sungkul, Dispar sebenarnya tidak melarang pedagang cilok di area Pantai Kuta Mandalika. Hanya saja, mereka perlu diberikan tempat khusus untuk berjualan agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan dilarang. Cuma ada tempatnya. Itu kan Kuta Park bukan area kuliner. Itu sudah ada regulasinya juga," ujar Sungkul.
Dia mengatakan larangan tersebut bukan hanya bagi pedagang cilok saja. Namun hal itu juga berlaku bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan di area tersebut.
"Itu makanya portal itu ditutup. Agar tidak sembarangan orang masuk. Karena wisatawan itu butuh ketenangan, biar tidak ada yang lalu lalang saat pengunjung jalan kaki," imbuh Sungkul.
Ia menegaskan bahwa regulasinya yang dibuat oleh Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola kawasan harus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Sungkul menyebut hal itu akan membuat warna baru bagi wisatawan.
"Biar wisatawan ini mendapatkan privasi. Artinya kami memberikan kenyamanan," kata Sungkul.
Ia mengatakan aturan semacam itu juga bukan hal yang asing di dunia pariwisata. Sungkul berujar regulasi seperti itu sudah ada di sejumlah destinasi wisata yang lain.
"Coba di Pantai Jimbaran, Bali. Nggak ada masuk di pantai. Jadi parkir disiapkan oleh ITDC, tempat kuliner juga sudah ada di bazar sebagai tempat berjualan," tegasnya.
Di sisi lain, Sungkul juga mengakui jika tak semua pihak yang dapat menerima regulasi tersebut. Namun, dia menegaskan yang terpenting dalam aturan itu adalah azas kebermanfaatan bagi masyarakat.
"Regulasi itu tidak menanyakan siapa setuju dan tidak setuju. Tapi kebermanfaatan itu yang diharapkan," pungkasnya.
***
Baca berita selengkapnya di sini.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan