Media sosial X dihebohkan dengan curhatan seorang netizen soal kapal wisata di Labuan Bajo. Kapal itu tenggelam, namun pemilik lepas tanggung jawab.
Informasi itu diberikan oleh akun @akatalepsi pada Senin (8/7/2024). Dia menceritakan pengalaman seorang temannya yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
"Disclaimer: ini cerita tmnku yg cuti dan milih liburan ke Labuan Bajo di akhir semester satu 2024, kemarin. Kapalnya tenggelam, terus pihak kapal gak ada itikad baik ke bbrp penumpang. Komen di ig jg dihapus. Marah bgtt," tulisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kronologinya, insiden itu terjadi pada 21 Juni 2024, 15 penumpang naik ke Kapal Phinisi 'Budi Utama/East Blue'. Ia menjelaskan bahwa perjalanan kawannya baik-baik saja di awal, namun semua berubah pada tanggal 22 Juni.
"Sekitar jam 8 pagi tgl 22, ombaknya naik sampe ke bagian kapal (pas sarapan). Ternyata pompa airnya bermasalah. Posisi ada anak buah kapal/ABK yang panik dan minta tolong ke kapal lain, tapi nahkodanya malah marahin si ABK," cuitnya.
Dalam cerita lanjutannya, dikatakan ABK sudah mengeluarkan air secara manual. Di sisi lain, tour guide sudah meminta penumpang yang sedang sarapan untuk pindah ke deck kapal agar menyeimbangkan kapal yang mulai miring.
Namun, tak ada imbauan untuk memakai jaket pelampung, yang mana posisi jaket diikatkan ke tiang kapal.
"Akhirnya ombak tinggi bikin kapalnya miring 90 derajat, semua penumpang terjun bebas ke laut. Untungnya ada barang yg ngapung, jd bisa pegangan. Krn gak ada jaket pelampung jg, yg gak bisa renang ditolong sm yg lain, yg bs renang. ABK jg sibuk cari cara buat idup, semua chaos," dia menambahkan.
Beruntung, ada kapal lain di sekitar lokasi untuk melakukan evakuasi dan tak ada korban jiwa. Sayangnya, dua orang turis terluka, sehingga harus dibawa ke rs. Barang-barang penumpang pun harus tenggelam ke dasar laut tanpa ada jejak.
Kesialan penumpang tak sampai di situ, ternyata hanya 10 orang saja yang masuk dalam daftar penumpang kapal. Sementara itu, sebanyak lima orang tidak didaftarkan, tiga di antaranya adalah turis asing.
"Gak sampe situ, ternyata manifest kapal cuma nyatet 10 penumpang. Padahal ada 15 org (3 org WNA) π‘π kalo misalnya, *amit2*, 5 org ini kenapa2 pasti gak dicari dan gak dianggap. Keluarga jg gak dpt asuransi. Udah gilaa," jelasnya.
Salah satu penumpang melakukan konfirmasi ke pemilik kapal, namanya Inigo Montana. Namun jawab sang pemilik membuat penumpang bergetar.
"'ya kan kakaknya selamet, gak kenapa2'. Marah bgt, nirempati," katanya.
"Satu lg nih, kapal Budi Utama/East Blue ini gak ngasih kejelasan ke 3 WNA, mereka harus ngurus visa passport di Jkt, tanpa bantuan pihak kapal. Pun, upaya nuntut ganti rugi masih diusahakan penumpang2 lain ke kapalnya. Komen ig ke /_shortescape juga dihapus," ungkapnya.
Cuitan ini telah dilihat sampai 5,3 juta kali dan mendapat retweet sebanyak 13 ribu akun. detikcom telah mendapat izin dari pemilik akun untuk membuat berita ini.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?