Billie Beever, bintang porno asal Australia ditahan oleh petugas di bandara Los Angeles (LAX). Ia lalu dideportasi tanpa alasan yang jelas. Ada masalah apa?
Rencananya, Beever mau mengunjungi teman di Los Angeles dan Las Vegas selama sepekan. Dia terbang jauh-jauh dari Brisbane, Australia hanya untuk sampai di bandara saja. Ia tidak diizinkan keluar oleh petugas.
Dalam video TikTok yang sudah ditonton ratusan ribu orang, wanita 32 tahun itu menceritakan pengalaman traumatis yang dialaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat hendak ke luar bandara LAX, tiba-tiba saja ia ditahan oleh petugas dan dibawa ke ruangan khusus. Di ruangan itu, dia diinterogasi dengan berbagai macam pertanyaan. Mulai dari pekerjaan, penghasilan dan apakah dia menggunakan narkoba atau tidak.
"Petugas itu membawaku ke sebuah ruangan, dimana saya harus menyerahkan handphone dan paspor," kisah Beever, seperti dikutip dari New York Post, Kamis (11/7/2024).
Di ruangan itu, Beever harus menunggu lebih dari 7 jam lamanya. Petugas tampak sibuk memeriksa handphone dan tasnya, serta ia harus menjalani pemeriksaan tubuh lengkap.
"Mereka menyuruhku menjalani pemeriksaan sidik jari dan selama 3 jam mereka menginterogasiku di bawah sumpah, itu sangat bikin trauma dan menakutkan," ucap Beever.
Selama menjalani proses itu, Beever sama sekali tidak diizinkan untuk menghubungi pihak keluarga dan juga temannya.
"Setelah satu jam, mereka bilang, 'Kamu tidak boleh ke LAX dan harus segera pulang," kata single mother ini.
"Sangat bikin trauma, tidak ada makanan, minuman, seperti semua hak asasimu direnggut," imbuh bintang porno ini.
Beever mengklaim dirinya tidak salah apapun. Ketika ditanya petugas, apa kamu punya penghasilan, dia menunjukkan rekening banknya yang berisi banyak uang. Para petugas bahkan sampai membaca history pesan pribadi di handphone Beever sampai tahun 2021.
"Mereka menuduh saya datang ke Amerika buat dapat Green Card. Mereka melakukan semuanya untuk menemukan sesuatu padaku," ujar pemenang Best Female Porn Star 2023 di Australia itu.
Pada akhirnya, Beever harus pasrah dideportasi dari Amerika Serikat. Bahkan, paspor Beever juga disita. Sementara handphonenya baru dikembalikan saat boarding ke pesawat untuk transit di New Zealand.
Usut punya usut, ternyata Beever melakukan kesalahan saat mengisi aplikasi visa Amerika Serikat. Namun tidak dijelaskan dengan detail kesalahan apa di aplikasi visa itu yang membuat Beever sampai harus dideportasi dari Amerika Serikat.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol