Bromo Diselimuti Embun Es, Catat Waktu Kemunculannya Ya!

Muhammad Aminudin - detikTravel
Selasa, 16 Jul 2024 19:05 WIB
Foto: Embun es di Bromo (dok. Istimewa)
Probolinggo -

Kawasan gunung Bromo diselimuti embun es. Wisatawan bisa menyaksikan fenomena itu, asal terlebih dahulu mencatat jadwal kemunculannya berikut ini ya!

Penurunan suhu udara ekstrem menyebabkan munculnya fenomena embun es atau embun upas di Gunung Bromo, wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Frost atau embun upas ini biasa dijumpai di pagi hari.

Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan fenomena embun es atau biasa disebut embun upas oleh masyarakat lokal, merupakan fenomena yang sering terjadi di TNBTS, khususnya saat musim kemarau.

Menurut Septi, embun upas terjadi karena udara dingin akibat angin munson timur yang berembus dari Australia. Fenomena ini terjadi ketika suhu udara cukup dingin berkisar antara 5-9 derajat celsius.

"Dan hanya dijumpai pada pagi hari, atau sebelum matahari terbit dengan sempurna. Embun upas akan menghilang saat matahari mulai meninggi," kata Septi, Senin (15/7/2024).

Septi menambahkan, pada musim kemarau cuaca cenderung lebih dingin, karena ada penurunan suhu yang cukup ekstrem.

"Kemunculan embun upas yang membeku menyerupai salju membuat kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya tampak semakin eksotis. Pemandangan kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo tampak memutih dan lebih menarik," imbuhnya.

Septi menjelaskan bagi calon pengunjung yang hendak mengunjungi kawasan Wisata Bromo diharapkan mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian dan jaket tebal, memakai sarung tangan dan penutup kepala.

"Bagi yang memiliki riwayat penyakit asma, harap berhati-hati dan menjaga kondisi tubuhnya sebaik mungkin," jelasnya.

Sementara itu BMKG memprediksi puncak musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus.

BMKG juga mengimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat agar lebih siap dan antisipatif atas kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal.

Wilayah itu diprediksi bisa mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan sumber air.

-------

Artikel ini telah naik di detikJatim.



Simak Video "Penampakan Embun Es Selimuti Komplek Candi Arjuna Dieng"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork