Olahraga lari semakin popular di mata masyarakat Indonesia. Selain berlari, mereka sekaligus berwisata.
Dalam mengikuti gelaran race marathon, banyak pelari bersedia untuk bepergian ke luar kota, beda provinsi, bahkan ke luar negeri. Selain mengincar gelaran event yang besar dan bergengsi, keindahan suatu tempat dan spot wisata pun kini menjadi pertimbangan.
"Pertama sih kotanya di mana, terus penyelenggaranya siapa sih, itu pertama kali jadi pertimbangan," kata salah satu peserta Pocari Sweat Run Indonesia Randra, saat dihubungi detikTravel, Selasa (23/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Randra, itu karena mengikuti event lari dapat juga dimanfaatkan untuk berwisata bersama keluarga. Mengingat kota-kota seperti Magelang, Jogja, dan Bali, sudah mengemas race marathon dengan berbagai prosesi acara seperti kultural dan wisata.
"Untuk ikutin event lari terutama kota-kota seperti Bandung, Magelang, Jogja, dan Bali banyak objek wisatanya, jadi bisa sekalian berlibur, bisa sekalian ngajak keluarga, jadi bisa sekalian satu paket lah," ujar Randra yang rutin mengikuti race tidak hanya di Jakarta, tetapi di kota-kota lain.
Saat mengikuti Pocari Run Bandung, Randra juga menyempatkan diri untuk wisata kuliner di Kota Kembang itu. Kulineran tentunya menjadi kebutuhan para pelari untuk menjaga nutrisi.
"Kalau kemarin selain menghadiri event lari tersebut sempat jalan-jalan juga sih di Bandung, terutama kulineran sih. Karena belum dapet mie kocok paling enak sih di Jakarta, baru dapet di Bandung," kata dia.
Senada dengan itu, pelari lain, Elok, juga memfavoritkan Bali, sebagai race yang dipilihnya. Selain menuntaskan kebut-kebutan di lintasan lari, dia juga bisa mengunjungi destinasi wisata.
Selain Bali, dia menempatkan Jogja Marathon sebagai ajang lari favoritnya. Bahkan, dia menjadikan race itu sekaligus sebagai liburan keluarga. Elok mengajak suami dan tiga anak saat mengikuti race di Jogjakarta.
"Mumpung anak-anak libur sekolah, dan mereka yang meminta untuk ikut ke Jogja. Transportasi ke Jogja banyak pilihan, bisa kereta atau pesawat, atau road trip, terus hotel juga banyak pilihan, begitu pula tempat wisata dan kuliner. Jadi seperti liburan berkedok wisata ya, hehehehe," kata Elok.
Ternyata apa yang didapatkan Elok melebihhi ekspektasi. Dia bisa berlari dengan nyaman dan aman, misi berwisata pun didapatkan.
"Itu menjadi race pertama saya di Jogmar, ternyata start dan finishnya aja sudah wow, di Candi Prambanan. Pas sampai start pukul 04.30 tiba, Prambanan sedang bagus banget, candinya disinari lampu-lampu. Merasakan salat Subuh di plataran Prambanan. Kapan lagi kan?" kata Elok yang mengikuti kategori 10 km.
"Jalur steril, sign jelas warga melewati jalanan pedesaan, warga memberikan cheering. Eh,a da kesempatan berlari bareng Pak Ganjar pula," dia menambahkan.
Selain destinasi wisata, warga Bali turut mendukung acara race marathon. Mereka tidak hanya menyambut hangat peserta di sepanjang jalan, tetapi juga memberikan dukungan dengan tarian dan gamelan atau bahkan menyediakan minuman dan makanan di tepi jalan sepanjang rute.
Bahkan, Jakarta juga sudah membuktikan sebagai salah satu kota yang nyaman buat race marathon. Salah satu buktinya adalah hajatan Pemprov DKI Jakarta dengan BTN Jakarta International Marathon 2024 pada Minggu, 23 Juni 2024.
Jika acara serupa di tahun-tahun sebelumnya selalu diprotes warga, ada yang menerobos jalanan, mengumpat para pelari, hingga membunyikan klakson kencang-kencang, pada lomba lari BTN Jakarta Marathon itu jalanan betul-betul steril dan para peserta nyaman dan merasa aman.
Jakarta juga bakal menjadi tuan rumah banyak race lari. Akhir pekan ini, start dari Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK) digeber Digiland Run 2024, kemudian Run for Independence Day 2024 pada 18 Agustus, dan Guardian Run 2024 pada 22 September.
Gelaran race tidak hanya menyediakan start dan finis atau pun kelengkapan perlombaan lari, tetapi juga disiapkan menjadi tempat wisata akhir pekan. Biasanya, lomba dirancang serba ada dengan menyuguhkan konser, kuliner, bazar berbagai macam produk, dan lapak UMKM.
"Telkom menghadirkan festival musik, konferensi dengan berbagai topik yang inspiratif dan edukatif, serta bazaar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko kepada media.
Senada, Guardian Run 2024 yang dihelat pada 22 September 2024 di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, juga diharapkan menjadi arena senang-senang keluarga di akhir pekan. Kali ini, Guardian Run membuka pendaftaran untuk kategori 5k dan 10k dengan menargetkan 5.500 peserta.
Pendaftaran Guardian Run dimulai 21 Juli 2024 hingga 4 Agustus 2024. Masyarakat bisa mendapatkan tiket Guardian Run secara gratis dengan melakukan pembelanjaan minimal Rp 350 ribu untuk kategori 5k dan 10k di seluruh store Guardian.
"Kami kemas acaranya se-fun mungkin. Bukan hanya kebut-kebutan, tetapi kami ingin Guardian Run menjadi acara keluarga di akhir pekan. Mereka bersama-sama berwisata di GBK, lari lebih dulu, kemudian bisa menikmati berbagai suguhan di race village," kata Malvin Tarigan, Head of Marketing Guardian Indonesia kepada media.
"Istimewanya, kami ingin para peserta mulai berlari cantik, pulang juga cantik. Ya, selain ada panggung musik, kami juga menyediakan tempat bersih-bersih setelah race," ujar Malvin.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?