Viral Cairan Hitam Misterius Mencemari Pantai Sukabumi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral Cairan Hitam Misterius Mencemari Pantai Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Kamis, 25 Jul 2024 13:35 WIB
Pesisir Batu Panganten di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi
Foto: Perairan pantai Sukabumi tercemar cairan misterius (dok. Istimewa)
Sukabumi - Viral cairan misterius berwarna hitam pekat dan kecoklatan mencemari perairan pantai Batu Panganten di Sukabumi. Cairan apakah itu?

Cairan pekat itu pertama kali terlihat di lokasi wisata pesisir Batu Panganten di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi pada Senin (22/7).

Uwey (52), warga di sekitar lokasi mengatakan, cairan berwarna hitam pekat dan kecoklatan awalnya dilihat berada di tengah-tengah perairan. Namun makin lama, cairan itu terus terbawa sampai ke pesisir pantai kawasan wisata tersebut.

"Saya sedang memperbaiki pagar pembatas sekitar jam 08.00 WIB, hari Senin itu. Saya melihat air laut berubah coklat kehitaman, lama-lama air pekat itu sudah ada di pesisir, sekitar 200 meter persegi luasnya kurang lebih," ungkapnya, Rabu (24/7/2024).

Uwey yang penasaran kemudian mencoba mendekati cairan coklat yang terombang-ambing ombak tersebut. Saat ia mencoba mengendus bau, ia mencium bau bahan bakar menyengat hidung.

"Airnya berbau seperti bahan bakar seperti solar, dugaan kita begitu, saya cium ada bau solarnya. Kalau hari ini sudah mulai normal meskipun masih ada tersisa sedikit, karena sudah kena ombak, gumpalan tersebut berpencar mengarah ke sebelah barat ke arah Ujung Genteng, masih terlihat," tuturnya.

"Diduga tercemar limbah namun masih sebatas dugaan, instansi terkait kemarin memeriksa, mungkin itu bahan bakar yang mencemari air laut di sini," sambungnya.

Uwey bercerita, sebelum kemunculan cairan misterius itu, ia sempat melihat dua kapal berdampingan sekitar 2 kilometer dari bibir pantai. Kapal itu terliht berhenti agak lama di sekitar lokasi.

"Hari minggunya kebetulan cerah, memang terlihat ada dua kapal yang berjalan tapi berlawanan arah namun berdampingan. Yang saya jadi perhatian kok lama berhentinya kurang lebih 1 jam, saya tidak terlalu memperhatikan sampai akhirnya kapal itu pergi," ungkap dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo mengatakan pihaknya sudah memonitor ke lapangan terkait informasi tersebut. Ia menegaskan, hal itu adalah kewenangan Kementrian Kelautan dan Perikanan dan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH).

"Kita sudah ke lapangan, namun kewenangannya bukan di kita di laut itu kewenangan Kementrian Kelautan dan Perikanan dan KLHK, namun karena ada aduan kita tetap ke lokasi mengecek keadaan," kata Prasetyo.

Prasetyo juga menyebut, pihaknya mengambil sampel dari cairan tersebut untuk dilakukan cek laboratorium di Lab Kesda Kabupaten Sukabumi.

"Kita ambil sampel, saat ini sedang di cek laboratorium.Kami sudah bersurat ke KKP dan KLHK, untuk segera turun ke lokasi. Investigasi siapa yang buang dan sebagainya bukan keweangan DLH," jelasnya.

Ia juga tidak menampik soal informasi adanya dua kapal misterius yang terlihat tidak jauh dari lokasi tersebut sehari sebelum cairan itu muncul.

"Baunya seperti solar, (soal luas tercemar) belum cek sampai mana luasannya, informasi yang kami peroleh dibuang dari kapal 2 km dari pantai," pungkasnya.

--------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads