Perhelatan akbar Olimpiade Paris 2024 membuat turis penasaran dan datang langsung ke sana. Tetapi, ternyata kondisi di Paris tak seindah yang dibayangkan.
Dilansir dari Yahoo News pada Selasa (30/7/2024), seorang turis wanita asal Irlandia sengaja datang ke Paris untuk menonton pertandingan Olimpiade. Setelah sampai di Paris, wanita itu langsung menyesali keputusannya.
"Saya tinggal di Paris untuk Olimpiade dan saya sangat menyesali keputusan saya. Secara harfiah semuanya ditutup, saya bahkan tidak bisa menyeberang jalan... Anda tidak dapat melakukan apa pun, atau pergi ke mana pun," kata turis itu.
Menjelang upacara pembukaan Olimpaide 2024 Paris yang dihelat Jumat (26/7), keamanan kota diperketat. Trotoar, jalan raya, dan jembatan ditutup untuk umum. Petugas polisi berpatroli di jalan dengan senjata.
Area penyeberangan pun tak bisa digunakan lagi. Sepanjang jalan, pagar besi dipasang dari ujung ke ujung. Turis harus memutar jauh hanya untuk sampai di seberang.
Sangat sulit bagi turis untuk berada dalam jarak dekat di tempat-tempat terkenal seperti Menara Eiffel. Bahkan, pergi ke pub saja tidak bisa.
"Bagian terburuknya adalah ada pub Irlandia di sana, tetapi saya terjebak di sini. Sejujurnya saya benci ini," dia menambahkan.
Kehadiran polisi Paris mengubah wajah kota romantis menjadi berbeda. Seorang wanita Amerika Serikat (AS) yang sudah tinggal di sana selama tujuh tahun, Paris berubah wajah menjadi seram sejak opening ceremony Olimpiade.
"Barikade dan kehadiran polisi di Paris berubah dari sedang menjadi tinggi dengan sangat cepat, hanya dalam beberapa jam terakhir... Ada polisi di mana-mana... Saya melihat sekitar 15 petugas polisi saat ini," kata dia.
Selama seminggu terakhir terjadi peningkatan aktivitas kriminal dan kejahatan oportunistik di Paris. Polisi pun bergerak dan menyebar agar kriminalitas bisa ditekan.
"Ada mobil van berkaca hitam di mana-mana," kata penduduk setempat.
Graham Currie, profesor Teknik Transportasi dari Universitas Monash, berkata bahwa Olimpiade mengubah segalanya. Paris menjadi pusat kerumunan terbesar dan arus kerumunan menjadi masalah.
Mereka sengaja menutup area karena mereka yakin area tersebut dapat menjadi titik tempat banyak orang berkumpul, terutama jembatan, karena banyak orang akan berusaha menyeberang."
Ia menyebut area yang kemungkinan menjadi tempat kerumunan orang ini sebagai 'titik-titik rawan' - dan sangat penting untuk menutup area ini guna meminimalkan kemungkinan kematian akibat kepadatan dan terinjak-injak.
"Di mana terdapat titik rawan, keadaan akan cepat memburuk," kata dia.
Simak Video "Karut Marut Pembukaan Olimpiade Paris"
(bnl/fem)