Kampung atlet Olimpiade 2024 Paris menjadi 'markas' atlet dan ofisial kontingen negara peserta. Bukannya mana, eh malah banyak kasus pencurian terjadi di sana.
Kampung atlet Olimpiade dibangun di kawasan seluas 2,5 hektar, yang membentang di antara Komune Saint-Denis, Saint-Ouen, dan L'Γle-Saint-Denis. Sejak para atlet dan delegasi berada di area itu, setidaknya ada lima pengaduan pencurian yang masuk hingga pada Minggu (28/7/2024).
Melansir News Week, Rabu (31/7), salah satu atlet yang kemalingan adalah pemain rugbi dari Jepang. Dia melaporkan kasus pencurian yang menyebabkan sebuah cincin kawin, kalung, dan uang tunai yang nilainya mencapai sekitar 3 ribu euro (sekitar Rp 52,9 juta).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengatakan kepada polisi, bahwa barang itu dicuri dari kamarnya di Kampung Olimpiade. Pencuri itu menggeledah secara menyeluruh ruangan saat ia tidak berada di kamarnya.
Insiden lain menimpa pelatih timnas hoki Australia. Ia mengajukan keluhan pada Sabtu (27/7).
Pelatih itu melaporkan kehilangan kartu kredit yang kemudian disalahgunakan. Pencurian itu terjadi di kamarnya antara pukul 09.30 sampai 13.00 waktu setempat. Pelatih itu melaporkan transaksi mencurigakan sebesar AUD 1.500 (sekitar Rp 15,8 juta).
Anehnya, dalam dua kasus pencurian itu sama-sama tidak ada tanda-tanda masuk secara paksa.
Kini, penyelidikan ditangani oleh polisi Prancis.
Nah, masalahnya ketiadaan polisi di dalam kampung atlet mempersulit langkah-langkah keamanan. Setiap delegasi bertanggung jawab atas keamanan masing-masing dan harus memberi tahu penyelenggara jika terjadi masalah. Kemudian, penyelenggara akan melaporkan ke kantor polisi terdekat.
Sebuah kantor polisi yang didirikan khusus untuk Olimpiade 2024 Paris berada sekitar 500 meter dari pintu masuk kampung atlet itu. Tetapi, kantor itu tidak bisa menampung tahanan secara penuh waktu, kendati ada sel tahanan.
Investigasi polisi yang mendalam pun mendapat tantangan karena adanya larangan pengawasan video di tempat tinggal atlet dan banyaknya peserta yang enggan memberikan informasi.
Sementara itu, perampokan di kampung atlet bukan satu-satunya yang terjadi selama Olimpiade. Pekan lalu, pelatih kepala timnas sepak bola Argentina, Javier Mascherano, melaporkan bahwa beberapa pemainnya dirampok sebelum pertandingan debut pada Rabu (24/7).
"Kemarin (Selasa), pencuri masuk ke tempat latihan kami dan kami dirampok. Barang-barang, jam tangan, dan perhiasan milik Thiago Almada dicuri," ujar Mascherano, yang merupakan mantan gelandang Liverpool dan Barcelona.
BFMTV Prancis melaporkan pada hari Kamis bahwa korban mengatakan bahwa barang-barang berharga tersebut bernilai setidaknya USD 54,250 (sekitar Rp 883 juta).
(wkn/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol