Beberapa maskapai penerbangan membatalkan penerbangan ke Israel sejak Rabu (31/7/2024). Itu setelah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon.
Melansir Anadolu, Jumat (2/8/2024), ketegangan terjadi setelah Israel membunuh salah satu pemimpin militer utama dari kelompok Hizbullah di Beirut, Lebanon, yakni Fuad Shukr pada Selasa (30/7).
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan maskapai penerbangan Amerika, United Airlines dan Delta Air Lines, memutuskan untuk membatalkan penerbangan ke Israel. Media setempat juga mengonfirmasi bahwa British Airways juga mengumumkan pembekuan penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"United Airlines, yang mengoperasikan 14 penerbangan mingguan ke Tel Aviv, menginformasikan kepada para pelanggan tentang pembatalan penerbangan untuk beberapa hari mendatang," kata surat kabar itu.
"Delta membatalkan penerbangan hari Rabu dan Kamis dari New York," keterangan dalam surat kabar itu.
"British Airways juga mengumumkan pembatalan, meskipun tidak jelas apakah pembatalan itu akan berlangsung selama 24 atau 48 jam mendatang," dikabarkan surat kabar itu.
Maskapai penerbangan asal Austria dan Jerman juga menangguhkan penerbangan dari dan ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
Sementara itu, pada April lalu, Israel menutup wilayah udaranya selama tujuh jam akibat adanya rudal tanpa awak yang merupakan balasan dari Iran. Sebelumnya, Israel mengirimkan serangan udara ke kedutaan besar Teheran di Damaskus dan membuat tewasnya 16 orang, termasuk perwira senior Pasukan Quds Iran.
Sedangkan pada kasus saat ini, Israel telah mengumumkan pembunuhan Shukr (63) lewat serangan udara di sebuah gedung di Beirut selatan pada Selasa (30/7).
Hizbullah mengonfirmasi pembunuhan Shukr pada Rabu (31/7). Beberapa jam kemudian, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa Tel Aviv membunuh kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, dalam sebuah serangan udara Israel yang menargetkan tempat tinggalnya di Teheran.
Adapun Haniyeh tiba di ibukota Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Kekhawatiran akan terjadinya perang besar antara Israel dan Hizbullah pun otomatis telah meningkat.
Eskalasi ini terjadi di tengah gempuran Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.400 orang sejak Oktober lalu.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol