Pameran Songket di Museum Tekstil, Bukti Budaya Indonesia Sangat Kaya

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Minggu, 04 Agu 2024 12:05 WIB
Foto: Pameran Songket di Museum Tekstil (Muhammad Lugas Pribady/detikTravel)
Jakarta -

Kebudayaan Indonesia sangatlah kaya. Buktinya bisa traveler saksikan melalui pameran songket yang sedang digelar di Museum Tekstil.

Museum Tekstil memberikan pengalaman dan pengetahuan tentang kain songket dari berbagai daerah di Indonesia dalam Pameran Wastra Songket Indonesia 'Beragam Tradisi dan Pesona'.

Pameran tersebut awalnya dihelat sedari awal Juni hingga 26 Juli lalu. Namun pameran ini akhirnya durasinya diperpanjang hingga 31 Agustus 2024 mendatang.

Museum Tekstil memamerkan sekitar 75 kain songket dari seluruh Indonesia. Sumatera, Sulawesi, Kalimatan, Bali hingga Maluku ada perwakilan kain songketnya di sini.

detikTravel berkesempatan untuk mendatangi pameran songket itu, Selasa (30/7) yang ditemani educator Museum Tekstil, Ilma Karnain.

Pameran Songket di Museum Tekstil Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikTravel

Pameran kain songket ini menariknya merupakan koleksi kain langka. Dalam penuturan Ilma, kain yang dipamerkan saat ini berasal dari tahun 1920 hingga 1960.

"Koleksi-koleksi di sini dari sekitar tahun 1920-an sampai 1960-an," kata Ilma.

detikTravel pun diajak berkeliling untuk melihat koleksi yang dipamerkan di Museum Tekstil. Terdapat beberapa ruang yang memamerkan berbagai ragam songket sesuai dengan daerah asalnya.

"Ini (songket) dari Palembang, kalau Palembang ciri khasnya itu penggunaan benang yang dinamakan emas jantung. Jadi memang Songket Palembang itu cerah emasnya, karena kandungan emasnya itu paling banyak sekitar 80 persen di benangnya, itu emas asli," terang dirinya.

Selain menjelaskan songket apa saja yang dipamerkan, Ilma juga menerangkan ragam jenis songket hingga teknik pembuatannya. Kain songket biasanya hanya terdapat di bagian atas dan bawah kain saja, jika full di seluruh bagian kain disebut dengan songket lepus.

Lanjut berkeliling, Ilma menunjukan kain songket yang berasal dari Minangkabau. Terdapat motif balah kacang yang memiliki arti adil dalam pengambilan keputusan.

"Kalau songket Minangkabau ini memperlihatkan filosofi masyarakat Minangkabau. Jadi masyarakat Minangkabau itu filosofinya 'alam takambang jadi guru' jadi mereka belajar langsung dari alam," jelasnya.

Pameran Songket di Museum Tekstil Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikTravel

"Ini motif balah kacang jadi kacang yang dibelah jadi dua, dan kedua belahnya itu harus sama persis. Jadi filosofinya itu saat kita mengambil keputusan itu harus adil gitu," sambungnya.

Ia juga menjelaskan terdapat songket dari daerah Timor yang disebut teknik songket paling rumit yang ada di Indonesia.

"Jadi dia di atas tenunan dasarnya nanti benang tambahannya itu dililitkan, jadi bagian depan dan belakangnya bisa terlihat motif dan ibaratnya lebih 3D," imbuh dia.

Adapun kain songket yang dipakai oleh laki-laki sebagai pelindung perut. Penggunaannya khusus untuk laki-laki yang dikenakan dalam peperangan zaman dahulu.

"Kalau yang panjang ini dari Sumba, dia namanya ruhubangi jadi dipakainya itu di bagian perut sebagai pelindung dari senjata tajam, jadi dililitkan sampai tebal. Kalau di Sumba sekarang masih ada ritual pasola, itu orang yang menunggangi kuda, dia memakai ini lalu membawa senjata seperti itu yang menggambarkan peperangan," ucap Ilma.

Dengan beragamnya songket dan filosofi di dalamnya, songket Indonesia ini merupakan media berbeda untuk lebih mengenal budaya Tanah Air. Ilma juga mengatakan tujuan dari pameran songket ini sebagai ajang edukasi untuk masyarakat lebih mengenal lagi budaya Indonesia.

Pameran Songket di Museum Tekstil Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikTravel

Belum lagi, banyak dari songket-songket yang dipamerkan ini tak ada yang meneruskan membuatnya. Hal itu lah yang menjadikan kain beberapa kain di sini disebut sebagai koleksi songket langka dan salah satunya songket ija dari Aceh.

"Yang mau dituju dari pameran songket ini terutama sih memperkenalkan keberagaman dari pesona dan juga tradisi songket di Indonesia, bahwa songket itu nggak hanya milik Sumatera saja tapi banyak di bagian Indonesia itu punya songket-songketnya yang sudah tidak ada yang meneruskannya lagi. Jadi ingin meng-highlight juga bahwa kita punya kekayaan ini yang bisa dibangkitkan lagi sebetulnya," pungkasnya.



Simak Video "Video: Melihat Canggihnya Teknologi Mobil di Shanghai Show"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork