Wiih, Bule pun Ikutan Pamer Kostum di Artwear Jember Fashion Carnival

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wiih, Bule pun Ikutan Pamer Kostum di Artwear Jember Fashion Carnival

Yakub Mulyono - detikTravel
Minggu, 04 Agu 2024 18:25 WIB
Jember Fashion Carnaval.
Penampilan Bule Australia di Artwear JFC 2024. (Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Ada yang mengejutkan dalam gelaran Jember Fashion Carnival (JFC) Algorithm 2024. Yakni adanya bule yang turut melakukan parade busana di lintasan catwalk sepanjang 100 meter di Jalan Sudarman Depan Kantor Pemkab Jember.

Dalam penampilannya itu, Andrew James melakukan catwalk dengan kostum busana Rio de Village yang dirancang oleh desainer busana ternama asal Jakarta, Migi Rihasalay.

Saat dikonfirmasi bule asal Australia itu mengaku senang bisa turut meramaikan parade catwalk. Andrew mengatakan itu merupakan pertama kalinya dia ikut ajang fashion, terlebih ajang fashion yang diikuti adalah karnaval terbesar ketiga di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah karnaval terbesar di Southeast Asia (Asia Tenggara) dan terbesar ketiga di dunia. Bagaimana mungkin saya tidak merasa senang. Tentu kami senang, kami bangga dan kami antusias," ujarnya, Sabtu (3/8/2024).

"Kalau kostum yang saya gunakan ini kostum Rio de Village. Ini merupakan gambaran dari sebuah kota di Brazil yakni Rio de Janeiro. Disana juga ada sebuah karnaval terbesar di dunia. Tapi JFC ini juga tidak kalah keren," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Andrew merupakan bule kelahiran Britania Raya. Dia besar di Australia dan kemudian tinggal menetap di Indonesia sejak 1991. Dirinya bekerja sebagai arsitek yang membangun rumah, resor, hingga stadion sepak bola.

Kedatangannya ke Jember untuk mengikuti ajang JFC juga tak lepas dari kecintaannya terhadap dunia fashion dan busana yang berasal dari istrinya.

"Istri saya adalah perancang busana, dan saya juga suka fashion. Ini yang jadi alasan bagi saya ikut JFC Artwear. Ini sungguh luar biasa," ucapnya.

Sementara itu, di sela-sela kegiatan, perancang busana Rio de Village, Migi Rihasalay mengaku senang bisa ikut unjuk gigi memamerkan karyanya dalam pagelaran JFC 2024 edisi ke-22 ini. Menurutnya, sosok Dynand Fariz (founder JFC) merupakan guru bagi dirinya.

"Kebetulan, Almarhum Mas Dynand Fariz ini adalah guru bagi saya, dia juga dosen saya. Rasanya ikut JFC ini jadi kangen sama beliau, karena dulu banyak kenangan semasa beliau hidup," jelasnya.

Terkait busana Rio de Village yang ditampilkan dalam Artwear JFC 2024, kata Migi, terinspirasi dari sebuah kota di Brazil, Rio de Janeiro. Dalam busananya, kebanyakan terdapat gradasi perpaduan warna yang diambil dari senja di kota Rio de Janeiro.

"Kalau busananya kami ambil konsep senja di kota Rio de Janeiro. Kurang lebih tampilan busananya itu perpaduan dari dua warna yang kemudian membentuk gradasi dengan maksud menggambarkan warna senja," jelas Migi.

Ke depan, lanjut Migi, ia ingin terus mengikuti edisi JFC dari tahun ke tahun, terlebih mata dunia yang saat ini tengah menyoroti JFC sebagai karnaval modern terbesar.

"Yang jelas saya ingin busana rancangan saya bisa terus tampil dalam ajang JFC pada tahun berikutnya. Ini akan menjadi suatu hal yang baru, karena semua mata akan tertuju pada karnaval terbesar di Asia Tenggara ini," tutupnya.

Diketahui, Artwear menjadi rangkaian acara JFC Algorithm 2024 pada hari kedua ini. Artwear sendiri hanya khusus menampilkan berbagai macam busana fashion karya desainer ternama di Indonesia.

____________________

Baca artikel selengkapnya di detikJatim




(wkn/wkn)

Hide Ads