Rumah karakter Milea dalam Dilan 1990 masih begitu viral meski film itu telah lama tayang. Kini ada larangan berfoto di sana.
Rumah ini berada di daerah Malabar, Lengkong, Kota Bandung. Traveler kerap mampir ke rumah tua yang lebih dikenal dengan sebutan 'Rumah Milea' itu.
Diceritakan rumah tersebut ialah rumah masa muda tokoh Milea. Nyatanya, rumah tersebut ialah milik salah satu warga Bandung yang termasuk dalam Bangunan Cagar Budaya Golongan B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, pada bagian depan bangunan, tepatnya pada tumbuhan yang menghiasi area depan rumah, terpasang sebuah spanduk besar. Pada spanduk kuning dengan huruf kapital berwarna hitam tertulis 'DILARANG BERPHOTO DI DEPAN RUMAH INI!'.
Pantauan detikJabar pada Senin (5/8/2024) siang, rumah dengan arsitektur khas masa kolonial itu nampak sepi. Benar, spanduk warna kuning itu masih terpampang nyata. Terlihat pada bagian pagar itu sedang dipercantik kembali, begitu pula dengan temboknya yang dicat ulang.
Kurang lebih sejak minggu yang lalu, tulisan itu terpampang jelas. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengaku spanduk tersebut terpampang karena warga yang merasa kenyamanannya terganggu.
"Sebetulnya mah bukan ibunya, bukan pemiliknya yang pasang tulisan itu. Tapi dari RT atas saran warga-warga sekitar. Warga setempat merasa keberatan karena semakin hari rumahnya semakin ramai dikunjungi, menghalangi jalanan, terus juga menutupi akses gerbang rumah warga," kata sumber tersebut.
Mengganggu ketenangan
Tim detikJabar pun berkesempatan untuk mengobrol dengan sang pemilik, Tin dan Penny. Kakak beradik ini menjadi pemilik dari rumah cagar budaya tersebut. Tin pun membenarkan bahwa rumah tersebut tidak boleh dipakai foto lagi, atas keinginan dari warga sekitar.
"Ya saya awalnya silakan saja kalau ada yang sering berfoto. Tapi lama-lama warga sekitar itu terganggu, jadi semakin ramai yang datang. Terus menghalangi jalan, banyak mobil, lama-lama juga jadi banyak yang jualan di sini padahal kan nggak boleh," ucap Tin pada detikJabar.
Sebetulnya, bisa dibilang banyaknya pengunjung bukan cuma jadi mengganggu warga sekitar. Tapi tentu juga bagi para penghuni rumah. Terlebih, Tin dan Penny sudah tak lagi muda. Mereka hanya ingin menikmati ketenangan baik saat beraktivitas maupun saat istirahat.
Baca artikel selengkapnya di detikJabar
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk